Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I DPR Bakal Kebut "Fit and Proper Test" 23 Calon Dubes

Kompas.com - 26/11/2016, 14:37 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo telah mengirim surat kepada DPR terkait pengajuan sejumlah nama calon duta besar Indonesia yang akan bertugas di luar negeri.

Wakil Ketua Komisi I Meutya Viada Hafid menuturkan, surat tersebut sudah tiba di meja pimpinan DPR, tetapi belum dikirimkan ke Komisi I.

Meutya menambahkan, DPR akan secepatnya menggelar proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) begitu surat diterima Komisi I.

"Proses fit and proper (test)-nya sendiri tidak lama. Tergantung jumlah calon. Jika benar 23 calon, saya rasa dua atau maksimal tiga hari dapat selesai. Kami kejar dari pagi sampai malam setiap harinya," ujar Meutya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (26/11/2016).

Meutya berpendapat, fit and proper test para calon dubes tersebut harus segera diselesaikan agar tak terpotong masa reses akhir tahun.

"Masa sidang ini saya rasa harus diselesaikan," tutur politisi dari Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menyampaikan komentar senada dengan Meutya Hafid.

Politisi PKS itu menambahkan, kemungkinan, uji kelayakan dan kepatutan akan digelar pada pekan kedua Desember 2016.

"Fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) segera. Menunggu surat presiden dibacakan di (sidang) paripurna, lalu di bamus, baru fit and proper test," kata Abdul.

Salah satu nama yang diajukan Presiden adalah anggota Komisi I, Tantowi Yahya, yang dicalonkan menjadi duta besar Indonesia di Wellington, Selandia Baru.

Nama lainnya adalah mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, yang akan ditugaskan di Kiev, Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com