Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbanyak Penyuluh Anti-korupsi, KPK Gelar Pelatihan Berstandar SKKNI

Kompas.com - 24/11/2016, 17:09 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan pelatihan antikorupsi dengan Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Pelatihan ini bertujuan agar banyak penyuluh bersertifikat yang melakukan penyuluhan anti-korupsi.

Deputi bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan, selama ini KPK terkendala dalam memberikan penyuluhan anti-korupsi karena terbatasnya personel.

Padahal, undangan untuk memberikan penyuluhan anti-korupsi dari berbagai lembaga kepada KPK cukup banyak.

"Dengan SKKNI, siapapun yang memegang sertifikat berhak melakukan penyuluhan anti-korupsi," ujar Pahala, saat penandatanganan di Gedung KPK, Jakarta, (24/11/2016).

Menurut Pahala, setidaknya ada 600 lembaga yang membutuhkan penyuluh anti-korupsi bersertifikat.

Masing-masing lembaga membutuhkan dua orang penyuluh bersertifikat.

"Jadi kita ingin ada sekitar 1.200 orang yang disertifikasi untuk penyuluhan anti-korupsi. Kami ingin semua aparat pengawas di setiap lembaga memiliki kemampuan penyuluhan anti-korupsi. Rasanya lebih strategis seperti itu," ujar Pahala.

Selain itu, dia menilai perlunya penyuluh anti-korupsi bersertifikat di sektor swasta.

Alasannya, KPK saat ini tengah gencar melakukan pencegahan korupsi pada sektor tersebut.

"Kami ingin ada orang yang memandu operasionalnya agar bisa terhindar dari praktik korupsi," kata Pahala.

KPK akan terus melakukan pelatihan anti-korupsi dengan SKKNI. Dia menargetkan, dalam dua tahun penyuluh antikorupsi bersertifikat tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Pada tahun ini, ditargetkan ada 62 penyuluh anti-korupsi dari berbagai lini yang memiliki sertifikat SKKNI.

"Kami ingin ada 62 orang dari lembaga, kementerian, komunitas sebagai penyuluh dan mendapat SKKNI," kata Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com