Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Pekerjaan Sempat Tertunda karena Sibuk Konsolidasi Politik

Kompas.com - 24/11/2016, 15:28 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui sejumlah pekerjaan sempat tertunda karena ia harus melakukan konsolidasi politik pasca-aksi unjuk rasa 4 November.

Jokowi mengaku ia harusnya sudah mulai kembali menyosialisasikan program pengampunan pajak atau tax amnesty untuk periode kedua pada pertengahan bulan November ini.

"Sebetulnya pada pertengahan November ini saya sudah akan memulai lagi untuk sosialisasi pada babak periode kedua," kata Jokowi saat memberikan keynote speech pada acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Karena konsolidasi dengan banyak pihak mulai dari tokoh agama, kesatuan TNI-Polri, hingga ketua umum partai politik memakan waktu yang cukup lama, sosialiasi tax amnesty pun menjadi tertunda hingga penghujung November.

(Baca: Jokowi Mengaku Dapat Pelajaran Penting dari "Safari" Konsolidasi Selama Dua Pekan Ini)

Jokowi rencananya baru akan memulai sosialiasi pada Jumat besok di Makasar.

"Tax amnesty yang jelas sangat berhasil dan agak ketutup dalam dua tiga minggu belakangan," ucap Jokowi.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Presdien Republik Indonesia Joko Widodo memberikan pidato saat acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta Convention Center, Kamis (24/11/2016). Para CEO yang tercatat dalam indeks Kompas 100 berkumpul dan berdiskusi dalam Kompas 100 CEO Forum.
Kendati tertunda, Jokowi tetap optimistis sosialisasi tax amnesty tetap bisa menarik para wajib pajak untuk mengikuti program tersebut.

Jokowi pun yakin periode kedua akan mendulang sukses layaknya periode pertama yang telah ditutup pada 30 September lalu.

"Biasanya kan bayarnya mepet mendekati akhir. Akan saya panasi lagi supaya minggu kedua, ketiga Desember, sudah panas lagi. Dan diharapkan kita kaget lagi seperti periode pertama, karena pertarungan belum selesai," ucapnya.

(Baca: Jokowi dan Konsolidasi Pasca-demo 4 November)

Selain tertundanya program tax amnesty, Jokowi juga sebelumnya sempat menunda kunjungan kerja ke Australia sampai waktu yang tidak ditentukan.

Jokowi menuding ada aktor politik yang menunggangi demonstrasi 4 November yang sebenarnya bertujuan untuk menuntut proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas tuduhan penistaan agama.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga sebelumnya menyebut ada upaya makar dalam aksi unjuk rasa lanjutan pada 25 November mendatang. (Baca: Kapolri Sebut Ada Upaya Makar pada Aksi 25 November)

Kompas TVJokowi: Tiap Pilkada Pasti Suhunya Hangat, Biasa Itu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com