Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Maksud Jokowi soal Pernyataan TNI Harus Siap dan Loyal

Kompas.com - 16/11/2016, 10:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud pernyataannya terdahulu yang mengatakan bahwa kunjungannya ke sejumlah satuan di TNI dan Polri adalah demi memastikan kesiapan dan loyalitas TNI.

Penjelasan itu disampaikan Jokowi setelah memberikan pengarahan kepada 3.500 prajurit Kostrad di Markas Divisi I Kostrad, Cilodong, Depok, Rabu (16/11/2016) pagi.

"Untuk memberikan ketentraman kepada masyarakat. Sekali lagi, kesiapan itu untuk memberikan ketentraman kepada masyarakat," ujar Jokowi kepada wartawan.

Berdasarkan kunjungannya mulai dari Mabes TNI Angkatan Darat, Kopassus, Brimob Polri, Marinir TNI Angkatan Laut, Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, hingga Kostrad selama dua pekan ini, Jokowi meyakini seluruh TNI dalam keadaan siap.

Jika sudah dipastikan demikian, Jokowi yakin masyarakat Indonesia akan lebih tenang menghadapi potensi gangguan keamanan yang mungkin muncul.

"Begitu masyarakat tahu semuanya, 'Oh siap semuanya', jadi tenang," ujar Jokowi.

Meski demikian, ia menolak pengecekan kesiapan seluruh satuan di TNI dan Polri itu terkait dengan isu unjuk rasa lanjutan menuntut percepatan proses hukum Basuki Tjahaja Purnama dalam perkara dugaan penodaan agama.

"Enggak ada," kata Jokowi.

Pernyataan bahwa kunjungan ke sejumlah satuan di TNI dan Polri ingin memastikan seluruh aparat siap menghadapi gangguan keamanan dan loyal terhadap negara disampaikan Jokowi saat mengunjungi Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).

"Saya ingin memastikan ke semuanya, loyal kepada negara, setia kepada Pancasila, pada UUD 1945, kepada NKRI dan kebhinnekatunggalikaan," ujar Jokowi.

Sebagai Panglima Tertinggi TNI, lanjut Jokowi, memang sudah seharusnya dirinya bertemu dengan prajurit TNI pada tingkat bawah.

"Sehingga kalau sudah bertemu dan dekat seperti ini, bisa kita rasakan, prajurit kita siap. Saya memastikan itu saja," ujar Jokowi.

Kompas TV Jokowi Berkunjung ke Markas Korps Pasukan Khas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com