Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstrasi 4 November Damai, Jokowi Ucapkan Terima Kasih kepada PBNU

Kompas.com - 07/11/2016, 17:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang telah berkonstribusi membuat suasana sejuk menjelang aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11/2016) lalu.

Ungkapan terima kasih itu disampaikan Jokowi saat berkunjung ke Kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2016).

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PBNU dari pusat sampai daerah yang telah memberikan pernyataan-pernyataan yang mendinginkan suasana, menyejukkan suasana sehingga demo tanggal 4 kemarin sampai sore terakhir berjalan dengan baik dan damai," kata Jokowi usai pertemuan.

(Baca: Jokowi Kunjungi Kantor PBNU)

Jokowi diterima Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini dan Rois' Am PBNU yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin.

Jokowi menilai, NU telah menjadi penyangga utama NKRI, Pancasila, kebhinekaan, toleransi dan persatuan Indonesia.

"Saya kira banyak hal yang perlu kita selesaikan bersama-sama di lapangan antara pemerintah dengan NU, baik yang berkaitan dengan keumatan, dengan ekonomi keumatan, rasdikalisme. Hal-hal yang konkret yang bisa membangun negara yang kita cintai ini," tambah Jokowi.

Aksi unjuk rasa pada Jumat lalu awalnya berjalan damai hingga pukul 18.00 WIB. Masyarakat berkumpul di sekitar Istana Kepresidenan dengan tertib untuk menuntut proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menista agama.

Namun pada malam harinya, bentrok terjadi antara kepolisian dan sebagian pendemo yang belum membubarkan diri.

Presiden Jokowi yang siang harinya meninjau proyek Infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta, baru kembali ke Istana setelah kerusuhan mampu diredam.

(Baca: Alasan PBNU Larang Atributnya Digunakan Saat Unjuk Rasa 4 November)

Setelah memimpin rapat terbatas, Presiden menyatakan apresiasi terhadap unjuk rasa yang tertib pada pagi hingga sore hari, namun menyesalkan kejadian di malam harinya.

Sebelum bertandang ke Kantor PBNU, pada siang tadi Jokowi juga sempat menemui prajurit TNI yang bertugas pada demonstrasi kemarin.

Pada Selasa besok, Jokowi juga akan menemui personil Polri yang bertugas selama aksi unjuk rasa serta berkunjung ke Kantor Muhammadiyah.

Kompas TV Presiden Jokowi: Negara Aman dan Terkendali

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com