JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Ade Komarudin menegaskan, dua pimpinan DPR yang berencana ikut aksi unjuk rasa pada 4 November bersama organisasi masyarakat (ormas) keagamaan tidak mewakili institusi DPR.
Diketahui, dua Wakil Ketua DPR, yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah, berencana mengikuti aksi unjuk rasa tersebut.
"Itu (Fadli Zon dan Fahri Hamzah) atas nama pribadi, tak mewakili DPR secara institusi, harus dibedakan itu antara institusi dan pribadi," kata Ade saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, anggota DPR memiliki jalur resmi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat melalui parlemen.
Tentu, kata Ade, jalur tersebut seyogianya dimanfaatkan dengan baik. Namun, Ade tetap menghormati bila ada anggota atau pimpinan yang hendak turun bersama massa untuk berunjuk rasa di depan Istana Negara besok.
"Meski status pimpinan DPR melekat saat mereka turun ke jalan, tetapi tetap tidak membawa institusi DPR karena tidak ada keputusan bersama dari DPR untuk ikut unjuk rasa," tutur Ade.
"Dan tentu kita semua berharap unjuk rasa besok bisa berlangsung tertib dan damai," lanjut dia.
Sebelumnya, Fadli Zon menyatakan bakal turun bersama para pengunjuk rasa, yang menuntut proses hukum terkait ucapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyitir ayat di kitab suci Al Quran.
(Baca: Tuntut Ahok Diproses Hukum, Fadli Zon Berencana Ikut Unjuk Rasa di Istana)
"Kalau bersama rakyat dan umat saya siap turun untuk menuntut penegakan hukum yang seadil-adilnya secara imparsial," kata Fadli saat menerima perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, yang dipimpin oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Kompleks DPR, Jumat (28/10/2016).
Beberapa hari setelah Fadli, giliran Fahri Hamzah yang menyatakan bakal terjun bersama pendemo dalam aksi tersebut.
Menurut Fahri, kehadirannya tersebut untuk menegaskan bahwa DPR bersama masyarakat menyampaikan aspirasi dan perasaan terhadap upaya penegakan hukum dan konstitusi.
(Baca: Selain Fadli Zon, Fahri Hamzah Juga Bakal Ikut Unjuk Rasa di Depan Istana)
Fahri mengaku diundang masyarakat untuk hadir dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Kami mengiyakan undangan tersebut dan hadir dalam acara seperti itu sama saja dengan undangan konstituen di mana-mana. Kami wakil rakyat, diundang rakyat harus hadir," tutur Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/10/2016).