Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Prabowo kepada Mereka yang Akan Unjuk Rasa 4 November

Kompas.com - 02/11/2016, 00:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman berlangsung berlangsung hampir dua jam, Selasa (1/11/2016) malam.

Prabowo dan Sohibul memulai pertemuan pukul 21.05 WIB dan selesai pukul 23.00 WIB.

Prabowo mengatakan, salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah aksi unjuk rasa terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan dilakukan di Istana Negara, 4 November mendatang.

"Iya, itu (4 November) tentunya juga kami bicarakan. Kami sependapat, kami ingin suasana ibu kota negara dalam keadaan yang baik, sejuk, dan damai," kata Prabowo, di Kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

(Baca: Wapres: Siapa Bilang Siaga Satu?)

Ia mengatakan, demonstrasi merupakan hak warga negara yang dijamin dalam negara demokrasi dan dijamin dalam Undang-undang Dasar 1945.

Namun, Prabowo mengimbau agar mereka yang berdemonstrasi taat dengan aturan dan hukum yang berlaku sebagai bentuk kepatuhan terhadap konstitusi.

"Jadi tentunya dalam menjalankan hak konstitusional, kita harap taat kepada hukum dan menjaga bahwa semua berjalan dengan sejuk dan damai," lanjut mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Andre Rosiade menyatakan ada tiga agenda yang akan dibahas dalam pertemuan Prabowo dan Sohibul.

(Baca: Wiranto dan SBY Juga Bahas Demo 4 November)

"Pertama, ini merupakan pertemuan rutin dan berkala Pak Prabowo dengan PKS. Kedua, sepertinya Pak Prabowo akan sharing hasil pertemuan dengan Pak Jokowi kemarin. Ketiga, konsolidasi pilkada, terutama Pilkada Jakarta, karena sudah semakin dekat," kata Andre saat dihubungi, Selasa (1/11/2016).

Kompas TV Masyarakat Diharapkan Tak Cemas Terhadap Demo 4 November
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com