Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Kalla, Menakertrans Klaim Lebih dari 7 Juta Lapangan Kerja Dibuka

Kompas.com - 24/10/2016, 16:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dakhiri mengklaim, lebih dari tujuh juta lapangan kerja dibuka sejak dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Tahun 2014, sebanyak 2.654.305 lapangan pekerjaan dibuka. Sementara 2015, sebanyak 2.886.288 lapangan pekerjaan.

Sedangkan tahun ini, per September, sebanyak 2.232.349 lapangan pekerjaan yang dibuka.

"Jadi pada intinya, pemerintah sudah melampaui target membuka dua juta lapangan kerja per tahunnya," ujar Hanif di Kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta pada Senin (24/10/2016).

(Baca: Menurut Kalla, Kedatangan Pekerja Asing Justru Membuka Lapangan Kerja)

Adapun, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yakni pertanian, kehutanan dan perikanan disusul pertambangan, pengadaan listrik, pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang serta perdagangan besar dan eceran.

Soal survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan bahwa publik masih berpersepsi sulit mencari kerja, Hanif tidak menganggap hal itu sebagai kenyataan.

"Itu kan hanya persepsi. Kalau persepsi orang ya susah. Kalau pas disurvei, respondennya lagi nganggur, ya pasti jawabannya nyari kerja sulit," ujar Hanif.

Diketahui, survei SMRC yang dirilis Minggu (23/10/2016) menyebutkan, sebanyak 56 persen dari 1.220 responden mengatakan pengangguran semakin banyak.

Hanya 16 persen responden yang mengatakan pengangguran semakin berkurang. Demikian pula responden yang menyatakan bahwa mencari kerja dalam dua tahun pemerintahan Jokowi semakin sulit dibandingkan sebelumnya.

(Baca: Survei SMRC: Publik Kian Mudah Mengakses Kesehatan, tetapi Orang Miskin Semakin Banyak)

Dalam acara rilis survei itu, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menagih janji Jokowi saat Pilpres 2014 lalu soal penyediaan lapangan kerja yang banyak.

Riza mencatat, terdapat 74 janji Jokowi selama pemilihan Presiden 20014 lalu. Beberapa janji yang paling disorot adalah pembukaan ribuan lapangan kerja, membangun ribuan puskesmas dan mengangkat tenaga honorer menjadi pegawai negeri sipil.

"Janji-janji ini yang sangat bombastis, sehingga susah (direalisasikan) sendiri," ujar dia.

Kompas TV Sejuta Senyum Untuk "Precious One"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com