Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly: Jangan gara-gara Pilkada, Semangat Toleransi Antar-agama Turun

Kompas.com - 14/10/2016, 19:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengingatkan agar seluruh pihak dapat menahan diri serta tidak membawa isu agama untuk kepentingan politik.

Menjelang pelaksanaan pilkad serentak jilid dua, situasi dan kondisi di sejumlah wilayah dinilainya memanas.

"Apalagi kita sedang banyak sekali masalah dalam negeri. Tegang sekali. Padahal, ini masalah hidup tidak perlu tegang,” kata Jimly, di Universitas Al-Azhar, Jakarta, Jumat (14/10/2016).

Menurut dia, Indonesia sebenarnya sudah terbiasa menghadapi isu-isu yang berkaitan dengan pluralisme dan toleransi.

Bahkan, jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, Indonesia jauh lebih toleran.

“Kalau di Amerika, orang Katolik harus menunggu dua abad baru bisa jadi presiden. Lalu orang kulit hitam harus menunggu 2,5 abad. Perempuan mungkin baru akan terpilih nantinya,” ujar dia.

Jimly mencontohkan, di Kalimantan Tengah yang 60 persen warganya merupakan pemeluk agama Islam, selama dua periode lalu dipimpin oleh Teras Narang yang notabene merupakan non-Muslim.

Begitu pula yang terjadi di Kalimantan Barat.

“Gubernurnya Katolik, wakilnya Kristen, Chinese,” ujar Jimly.

Ia menambahkan, jika pada pilkada terdapat calon kuat tetapi memiliki keyakinan berbeda dengan agama mayoritas penduduk, maka sebaiknya tetap diberikan kesempatan.

Nantinya, masyarakat yang akan menentukan apakah calon tersebut layak untuk memimpin suatu daerah atau tidak.

“Jangan sampai gara-gara pilkada semangat toleransi kita turun. Kita ingin mengedepankan pentingnya semangat dialog, religion peace. Ini bukan hanya berlaku bagi kita, tapi bagi dunia,” papar Jimly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com