Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Diminta Terbitkan Keppres Terkait Rekonsiliasi Peristiwa 1965

Kompas.com - 12/10/2016, 19:51 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Forum 65 Bonnie Setiawan meminta Presiden Joko Widodo untuk menerbitkan Keputusan Presiden tentang Rehabilitasi Umum dan Rekonsiliasi Nasional terkait penyelesaian kasus HAM 1965.

"Sebagian landasan hukum penyelesaian kasus pelanggaran HAM 1965. Karena UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Nomor 27/2004 dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Bonnie, di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Rabu (12/10/2016).

Menurut Bonnie, pemerintah perlu membentuk komite ad hoc untuk pengungkapan kebenaran dan penyelesaian pelanggaran HAM tahun 1965.

Komite tersebut terdiri dari orang-orang yang memiliki wawasan dan integritas yang berada di bawah kendali Presiden Jokowi.

"Tugas utamanya adalah pengungkap kebenaran, rehabilitasi korban, dan memberikan hak-hak korban sebagaimana tercantum dalam UU 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia," ucap Bonnie.

Ia mengatakan, pemerintah harus segera mengumumkan hasil rekomendasi Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan pada 18-19 April 2016 lalu.

Dengan bukti baru berupa penemuan kuburan massal, lanjut Bonnie, Komnas HAM dapat melakukan penyelidikan.

Selain itu, pihaknya juga mendesak Jaksa Agung melakukan penyidikan terhadap temuan Komnas HAM pada 2012.

"Selama ini, Jaksa Agung ngotot persoalan 65 adalah masalah pidana, bukan pelanggaran HAM berat. Hal ini menjadi bukti ketidakmauan pemerintah dalam menyelesaikan proses yudisial," ujar Bonnie.

Bonnie menyebutkan, pengungkapan melalui jalur non-yudisial tidak berarti meniadakan proses yudisial.

Hal itu diperlukan agar tindak kejahatan kemanusiaan di kemudian hari tidak terulang dan membuat jera pelanggar HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com