Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Dalami Asal-usul Sabu yang Digunakan Dua Anggota DPRD Padang Pariaman

Kompas.com - 11/10/2016, 15:50 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, BNN tengah mendalami asal-usul sabu yang dikonsumsi oleh dua anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman.

Kedua orang tersebut diselidiki BNN atas beredarnya video yang diduga adalah anggota DPRD Padang Pariaman dari Fraksi Partai Demokrat bernama Januar Bakri dan Fraksi PDI Perjuangan bernama Salman Hardani yang sedang memakai sabu.

"Seandainya benar, kan nanti diurut dapatnya dari mana. Sedang didalami," ujar Budi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Budi mengatakan, baru Januar yang dimintai keterangannya oleh BNN. Sementara rekannya belum memenuhi panggilan BNN.

Barang buktinya pun masih akan dicari karena kemungkinan waktu kejadiannya sudah lama terjadi.

"Sekarang kan dimungkinkan masih pakai, bisa saja. Tapi yang penting dia pernah pakai, dapat dari mana. Kan bisa saja berkaitan dengan jaringan, pengedar," kata Budi.

Budi mengatakan, cara menelusuri jaringan pengedar bermula dari pemakainya, kemudian merambah ke pemodalnya. Pemodalnya pun, kata dia, pasti punya jaringan tersendiri.

Budi menilai, kasus ini ditangani langsung oleh BNN karena memiliki peralatan laboratorium yang lengkap.

"Jangan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, nanti di sana (BNNP) dituduh ada manipulasi, ada ketidakenakan, ada hubungan emosional, kan tidak begitu," kata Budi.

Sebelumnya, di media sosial, beredar video dua anggota DPRD Padang Pariaman tengah mengkonsumsi sabu.

Video yang menjadi viral di dunia maya ini pertama kali diunggah oleh akun Facebook Marsya Agustien. Video itu berdurasi sekitar 42 detik.

Tampak salah satu dari mereka sedang menghisap botol dengan sedotan yang menyerupai alat hisap sabu.

Kompas TV Mengungkap Kasus Dugaan Narkoba Anggota DPRD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com