Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan IPDN Minta Ditempatkan di Jawa, Tjahjo Ancam Kirim ke Aceh atau Papua

Kompas.com - 03/10/2016, 12:00 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan bahwa tidak ada rekomendasi penempatan bagi lulusan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN).

Lulusan IPDN tidak hanya ditugaskan kembali di daerah asal, melainkan akan ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.

Tjahjo mencotohkan, jika terdapat rekomendasi dari pajabat aktif atau pensiunan pejabat yang meminta penempatan di Pulau Jawa, justru akan ditempatkan di pulau terjauh.

"Saya mohon maaf kalau ada anak pejabat aktif atau anak pensiunan pejabat yang meminta anaknya alumni IPDN untuk ditempatkan di Jawa, misalnya, justru rekomendasi itu akan ditempatkan di Papua atau di Aceh. Itu prinsip yang ingin kami kedepankan," kata Tjahjo dalam amanat upacara Hari Kebangkitan Pancasila di kompleks Kemendagri, Jakarta, Senin (3/10/2016).

(baca: Optimalisasi Anggaran, Mendagri Imbau Hilangkan Kegiatan Hura-hura)

Selain itu, Tjahjo juga meminta kepada seluruh staf Kemendagri agar memperbanyak turun ke lapangan.

Tjahjo berharap staf Kemendagri tidak hanya duduk di belakang meja, namun juga melakukan pendekatan ke masyarakat dan aparatur di level desa.

"Melihat dengan jelas, tidak hanya provinsi tapi juga turun sampai tingkat kecamatan dan penguatan aparatur di tingkat desa," ucap Tjahjo.

Dengan sisa waktu tiga bulan hingga berakhirnya tahun anggaran 2016, Tjahjo mengimbau kepada seluruh staf untuk melakukan penyerapan anggaran secara optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com