Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Kehormatan Demokrat Anggap Ruhut dan Hayono Hanya Cari Perhatian

Kompas.com - 26/09/2016, 10:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai, Ketua DPP Demokrat Ruhut Sitompul dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman berusaha mencari perhatian. Sebab, kedua kader Demokrat itu menyatakan dukungannya kepada pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Padahal, Partai Demokrat sudah jelas mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Satu dua kader yang nyentrik nyari perhatian tidak terlalu penting untuk kami tanggapi," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/9/2016).

Amir menegaskan akan ada mekanisme partai untuk menindaklanjuti sikap Ruhut dan Hayono yang bersebrangan dengan keputusan partai. Nantinya, kata dia, Komisi Pengawas Demokrat yang berada di bawah Dewan Kehormatan akan segera bertindak.

Namun, dia enggan membeberkan kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Ruhut dan Hayono.

(Baca: Dukung Ahok-Djarot, Hayono Isman Siap Terima Konsekuensi dari Demokrat)

"Kalau saya ikuti irama mereka, tanggap menanggapi di media, orang yang nyentrik ini nanti merasa terlalu penting," ucap Amir.

Menurut Amir, fokus untuk memenangkan pasangan Agus-Sylvi jauh lebih penting daripada harus menanggapi Ruhut dan Hayono.

Ruhut sejak awal sudah konsisten dengan keputusannya, yakni mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Ruhut pun mengaku siap jika dia harus dipecat dari Partai Demokrat.

"Kalau Demokrat enggak suka aku, silahkan pecat aku," kata Ruhut saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/9/2016) lalu.

(Baca: Ruhut: Agus Yudhoyono Bukan Kader Demokrat, Aku Tetap Dukung Ahok)

Hal senada juga diungkapkan oleh Hayono. Ia mengaku siap menerima konsekuensi dari partainya terkait sikapnya mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.

"Semua ada konsekuensi dalam hidup. Saya enggak ada masalah selama demi kebaikan publik," kata Hayono di Posko Muda Mudi Ahok di Jakarta, Sabtu (24/9/2016) kemarin.

Menurut Hayono, pasangan Ahok-Djarot merupakan pasangan harmonis yang mencalonkan diri kembali bukan untuk memperebutkan kekuasaan, melainkan ingin terus berprestasi dan melayani masyarakat Jakarta.

Kompas TV Koalisi 4 Parpol Usung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com