JAKARTA, KOMPAS.com - Ahlan (18) dan Didi (15) jadi korban luka akibat ambruknya jembatan penyeberangan orang di Pasar Minggu, Sabtu (24/9/2016).
Saat insiden terjadi, dua korban yang kini dirawat di RS Siaga itu, sedang berteduh dari hujan yang sore itu disertai angin kencang.
Ahlan dan Didi baru pulang dari tempat mereka bekerja.
"Mereka sedang berteduh, memang sudah jam pulang. Pas hujan, mereka naik ke atas," ujar Irvan, atasan di tempat Ahlan dan Didi bekerja ketika ditemui di RS Siaga, Pasar Minggu, Sabtu (24/9/2016).
(Baca: Dua Bocah Kakak Beradik Jadi Korban JPO Ambruk, Satu Meninggal)
Kedua korban bekerja di pasar membantu Irvan berjualan sembako.
Tanpa disangka, jembatan itu roboh. "Didi luka, Ahlan sesak nafas. Mau diperiksa bagaimana keadaan di dalamnya," ujar Irvan.
Sementara itu, Direktur RS Siaga dr Isa An Nagib mengatakan kondisi Ahlan dan Didi sudah membaik.
Luka-luka yang mereka alami sudah ditangani. Mereka berdua bisa segera pulang setelah dijemput keluarganya. "Untuk saat ini, yang dua itu sudah siap pulang," ujar Didi.
Jembatan penyebarangan orang di Pasar Minggu ambruk pada Sabtu sore. Belum diketahui penyebab pastinya.
"Sedang kami teliti penyebab utamanya. Ini kan ada angin kencang. Tapi seharusnya meski angin kencang, kalau konstruksi baik, itu enggak rubuh," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di lokasi.
Djarot pun menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan DKI untuk mencari tahu penyebabnya sekaligus mengaudit pemilik papan reklame yang terpasang di jembatan penyeberangan.