Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simbol di Balik Batik Coklat Ahok di Markas PDI-P

Kompas.com - 21/09/2016, 08:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama secara resmi diumumkan sebagai calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Selasa (20/9/2016) malam.

Ada yang mencolok dari kehadiran Ahok di markas partai berlambang banteng itu. Dari enam calon kepala dan wakil kepala daerah yang hadir dan diumumkan, Ahok menjadi satu-satunya calon yang tak menggunakan pakaian berwarna merah, warna khas PDI-P.

Ahok tampak tak canggung mengenakan batik lengan panjang bermotif coklat yang ia pakai beraktivitas sejak Selasa pagi tadi. Pasangan Ahok, Djarot Saiful Hidayat, menggunakan kemeja merah dengan lambang banteng di atas kantong kirinya.

Begitu pula dengan cagub Banten, Rano Karno, dan calon bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo. Adapun pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Gorontalo, Hana Hasanah dan Tonny S Junus, mengenakan baju merah, tetapi tanpa lambang PDI-P.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot diabadikan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (20/9/2016). Partai PDI P mengusung Ahok dan Djarot untuk pilkada DKI 2017 mendatang.
(Baca: Ahok Satu-satunya Calon Kepala Daerah PDI-P yang Tak Pakai Baju Merah)

Padahal, Hana sendiri merupakan kader Golkar dan istri dari politisi senior Partai Golkar, Fadel Muhammad.

Pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio, menilai, langkah Ahok yang mengenakan batik coklat bukanlah tanpa alasan.

Dengan mengenakan baju yang tidak berwarna merah, Ahok ingin menunjukkan bahwa dia tidak akan menjadi kader PDI-P meski diusung oleh partai berlambang banteng itu.

"Ahok ingin menunjukkan kepada pendukungnya dan parpol dia bukan kader parpol. Tetapi, dalam politik, kekuasaan bisa dicapai dengan cara apa pun," kata Hendri.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (20/9/2016). PDIP secara resmi mengusung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
Ahok sendiri memang bukan merupakan kader PDI-P. Pada 2012 lalu, dia diusung sebagai calon wakil gubernur oleh Partai Gerindra, berpasangan dengan Jokowi yang dicalonkan PDI-P. Namun, Ahok belakangan keluar dari Partai Gerindra karena tak sejalan.

(Baca: Ini Isi Kontrak Politik Ahok kepada PDI-P)

Semenjak itu, dia menolak untuk kembali menjadi kader parpol meski kembali maju lewat parpol pada Pilkada DKI 2017.

Selain PDI-P, Ahok Sudah mendapat dukungan tiga partai lainnya, Golkar, Hanura, dan Nasdem. Pada deklarasi semalam, Ahok pun hanya menandatangani kontrak politik yang berisi 10 poin. Tak ada satu pun dari kontrak politik yang berbunyi bahwa Ahok harus menjadi kader parpol.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sepertinya sudah legawa PDI-P yang memiliki 28 kursi di DKI tak bisa mengusung calonnya sendiri sebagai calon gubernur. Dalam pertemuan di Teuku Umar, Megawati hanya menyampaikan satu pesan kepada Ahok yang tak menjadi kader partai.

"Bu Mega cuma bilang, mesti ingat Ahok dan Djarot adalah petahana-nya PDI-P," kata Ahok.

Kompas TV PDI-P Resmi Usung Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com