Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: Bela Negara Tak Harus Pikul Senjata

Kompas.com - 20/09/2016, 10:27 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, kemampuan bela negara setiap warga bukan harus menggunakan pistol atau senapan untuk berperang tetapi memiliki intelektualitas yang tinggi guna membangun dan memajukan negara.

"Jadi bela negara bukan berarti harus bawa senapan dan pistol untuk berperang. Itu malah akan menciderai harkat dan martabat bangsa," kata Ryamizard, saat memberikan kuliah Umum di hadapan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Senin (19/9/2016).

Dia menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir, terkait masuknya pendidikan bela negara dalam kurikulum pendidikan nasional.

"Kurikulumnya sudah mulai berjalan khususnya di tingkat sekolah dasar (SD). Setiap Senin, siswa SD mengikuti upacara bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menghormati Merah-Putih yang dikibarkan. Langkah ini untuk membangkitkan rasa cinta tanah air serta semangat bela negara," katanya.

Dia menjelaskan, bela negara tidak hanya dengan berperang atau memberantas aksi-aksi yang merongrong kewibawaan bangsa dan negara tetapi juga dibuktikan dengan kepedulian masing-masing warga untuk membela harkat dan martabat negara.

Dia menyebutkan para guru dan dokter yang bertugas bertahun-tahun di wilayah terpencil dan daerah perbatasan tanpa menerima gaji selama beberapa bulan, juga bisa dikategorikan membela bangsa dan negara.

"Jika bukan karena membela bangsa dan negara, terutama mengajarkan anak-anak serta menjamin kesehatan warga di wilayah terpencil maupun kawasan perbatasan, maka tentu mereka akan memilih mengabdi di tempat yang mudah dijangkau dan terjamin akses sosialnya," katanya.

Ryamizard menuturkan, ancaman terbesar yang harus bisa ditanggulangi Indonesia saat ini bukan berasal dari militer negara lain, melainkan justru datang dari masalah yang sifatnya non militer.

Masalah terorisme dan radikalisme merupakan ancaman nyata. Ancaman nyata lainnya bagi Indonesia yakni bencana alam.

Berkaca dari letak geografis, persoalan itu merupakan ancaman yang terus mengintai Indonesia, di samping pelanggaran perbatasan, perompakan, perdagangan manusia, pencurian ikan, dan illegal logging masih harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Demokrat: Anies Tak Masuk Radar Kami

Pertimbangkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Demokrat: Anies Tak Masuk Radar Kami

Nasional
Skenario Sikap Politik Partai Banteng

Skenario Sikap Politik Partai Banteng

Nasional
Kala Prabowo Koreksi 2 Istilah Sekaligus, Makan Siang Gratis dan 'Presidential Club'...

Kala Prabowo Koreksi 2 Istilah Sekaligus, Makan Siang Gratis dan "Presidential Club"...

Nasional
Mencuat Usulan Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta dari Internal, PKS Segera Bahas

Mencuat Usulan Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta dari Internal, PKS Segera Bahas

Nasional
Pengusaha Tambang Gugat KPK Usai Jadi Tersangka di Kasus Gubernur Maluku Utara

Pengusaha Tambang Gugat KPK Usai Jadi Tersangka di Kasus Gubernur Maluku Utara

Nasional
KPK: Sekjen DPR Deklarasikan Diri Jadi Tersangka karena Gugat Praperadilan

KPK: Sekjen DPR Deklarasikan Diri Jadi Tersangka karena Gugat Praperadilan

Nasional
Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jemaah Haji Rusak Lagi, Kemenag: Kita Tegur Keras!

Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jemaah Haji Rusak Lagi, Kemenag: Kita Tegur Keras!

Nasional
Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Kekagetan Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, padahal Sempat Lempar Kode

Kekagetan Golkar Usai Bobby Nasution Lebih Pilih Gerindra, padahal Sempat Lempar Kode

Nasional
Sudirman Said Siap Lawan Anies pada Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Sudirman Said Siap Lawan Anies pada Pilkada, Sindir soal Jakarta Dijadikan Batu Loncatan

Nasional
Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com