PEKALONGAN, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan semangat bela negara tak bertentangan dengan Islam. Hal itu disampaikannya saat membacakan pidato sambutan dalam jamuan ulama internasional peserta Konferensi Internasional Ulama Tariqh tentang bela negara di Pekalongan, Selasa (26/7/2016) malam.
"Tidak ada ayat Al Qur'an dan Hadis Rasul yang melarang untuk mencintai dan membela negeri tempat tinggal, membela suatu kelompok tanpa ada unsur dosa. Itu tidak dilarang," kata Ryamizard.
Dia menambahkan, Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi semesta. Oleh karena itu, umat Islam pun wajib menjadi rahmat bagi orang lain di lingkungannya.
"Dalam hal ini, bela negara yang mengharuskan seorang muslim untuk bertoleransi dengan umat agama lain, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga keutuhan bangsa merupakan upaya menjadikan dirinya sebagai rahmat bagi semesta," papar Ryamizard.
Ryamizard pun mengatakan dengan semangat bela negara yang berbasis toleransi dan berbuat baik kepada sesama akan menciptakan iklim keagamaan yang kondusif di Indonesia.
"Dengan begitu, harapannya tidak ada orang Islam yang memaksakan kehendaknya dalam beragama kepada orang lain dan juga paham terorisme dan radikalisme yang menjadi ancaman agama dan negara bisa ditangkal," lanjut dia.
Ryamizard pun berharap konferensi ulama internasional yang membahas bela negara ke depannya diadakan secara berkesinambungan.
Sedianya Ryamizard akan membuka konferensi tersebut di Pekalongan, Rabu (27/7/2016) pagi. Namun, Ryamizard membatalkannya dalam rangka mematuhi imbauan Presiden Joko Widodo yang mengharuskan dia segera ke Jakarta.
Hal itu disampaikan Ryamizard saat menjamu para ulama dari berbagai negara di kediaman Habib Muhammad Luthfi di Pekalongan, Selasa (26/7/2016) malam.
"Mestinya saya akan membaca pidato sambutan saat pembukaan besok, tetapi saya akan segera kembali ke Jakarta karena dipanggil Bapak Presiden," kata Ryamizard saat memberikan sambutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.