JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta, agar orang tua yang anaknya menjadi korban prostitusi gay, memberikan perhatian lebih kepada mereka. Hal itu perlu dilakukan agar proses pemulihan kondisi psikologis anak berjalan lancar.
Khofifah mengatakan, setelah diamankan Bareskrim Polri, anak-anak yang menjadi korban prostitusi telah diboyong ke rumah perlindungan trauma center (RPTC) Kemensos. Di sana, mereka akan mendapatkan terapi psiko sosial untuk mengembalikan kondisi psikis mereka.
“Kami mengajak keluarga untuk sesering mungkin menengok anak-anak mereka supaya tidak ada merasa bersalah yang berlebihan dari mereka. Penerimaan anggota keluarga meskipun anggota keluarga sempat kecewa di awalnya, kaget di awalnya, mereka harus menerima bahwa ini anaknya adalah korban,” kata Khofifah di Istana Wapres, Rabu (7/9/2016).
(Baca: Mensos Sebut Korban Paedofil untuk Kaum Gay Terkena Penyakit Seksual)
Khofifah mengaku, telah mendapatkan hasil penilaian yang dilakukan tim konselor terhadap para korban. Dari penilaian diketahui jika kondisi psikis anak beragam, ada ringan, sedang, dalam hingga berat.
Selain itu, hasil penilaian juga menunjukkan ada anak yang perlu dipindahkan untuk sementara waktu dari sekolah asalnnya ke sekolah baru. Hal itu diperlukan agar proses belajar mengajar yang ia terima tidak berhenti.
“Di tempat baru pun akan menjadi bagian dari psiko sosial terapi mereka,” kata dia, Selasa (30/8/2016).
(Baca: Korban Paedofil lewat Dunia Maya Bertambah Jadi 148 Orang)
Bareskrim Polri mengungkap kasus jaringan prostitusi anak di bawah umur untuk kaum gay, di wilayah Cipayung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Pengungkapan ini terbongkar melalui patroli cyber.
Dalam penggerebekan yang dilakukan di Hotel Cipayung Asri, polisi mengamankan satu tersangka berinisial AR (41). Selain menangkap AR, polisi juga mengamankan tujuh korban anak laki-laki, enam orang di bawah umur dan satu korban berusia 18 tahun.
AR kerap menampilkan foto-foto korban di akun Facebooknya dengan tarif yang telah ditentukan. Kepada pelanggan, mucikari mematok tarif Rp 1,2 juta. Sementara anak-anak korban diberi Rp 100.000 - Rp 200.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.