JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku terus melakukan komunikasi dengan PDI Perjuangan terkait pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Golkar yang sudah memutuskan untuk mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin menambah kekuatan dengan melobi PDI-P bergabung ke dalam koalisi.
Menurut dia, PDI-P yang memiliki 28 kursi di DPRD DKI akan signifikan menambah kekuatan Ahok yang kini sudah didukung oleh Golkar, Hanura, Nasdem dan kelompok relawan.
"Saya apresiasi kalau bisa bersama-sama," kata Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
(baca: Roti Buaya dari Relawan untuk Ahok-Djarot Akan Jadi Perhatian DPP PDI-P)
Menurut Novanto, saat ini PDI-P belum memberikan jawaban yang pasti atas ajakan Golkar untuk mendukung Ahok.
PDI-P, lanjut dia, masih akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Ahok di DKI Jakarta.
"Ya tentu PDI-P punya strategi politik sendiri yang tak bisa saya ikut campuri," kata Novanto.
Novanto memastikan Golkar tidak akan keberatan jika PDI-P mengajukan calon wakil gubernur pendamping Ahok jika partai berlambang banteng itu mau bergabung ke koalisi.
Ia memprediksi PDI-P akan mengajukan Djarot Saiful Hidayat.
"Kalau sekarang kan Djarot yang diusung. Kalau Djarot kita tak keberatan, kita hormati usulan PDI-P," ucap Novanto.