Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP Nilai Sekolah Parlemen Tak Perlu

Kompas.com - 26/08/2016, 18:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menilai, sejauh ini pendidikan bagi anggota legislatif yang diberikan oleh partai dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) cukup sebagai bekal untuk bertugas di parlemen.

Pernyataannya itu menanggapi usulan Ketua DPR Ade Komarudin yang hendak mendirikan sekolah parlemen untuk meningkatkan kualitas anggota legislatif.

"Belajar dari pengalaman yang kemarin. Periode 2014-2019 ini kan 60 persen anggota legislatifnya baru, waktu itu kami cuma bermodal pendidikan dari partai sama Lemhanas cukup kok," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/8/2016).

(Baca: DPR Ingin Bentuk Sekolah Parlemen)

Arsul menambahkan, jika berniat membentuk sekolah parlemen, dana anggarannya harus disiapkan. Namun, menurut Arsul, dana anggaran negara untuk kebutuhan pokok masih belum sepenuhnya aman.

"Oleh karena itu, daripada membuat sekolah parlemen lantas mengeluarkan dana anggaran yang tidak sedikit, lebih baik fungsi kaderisasi partai politik diperkuat dan kembali jalin kerja sama dengan Lemhanas seperti kemarin," tutur Arsul.

Sebelumnya, Ketua DPR mewacanakan pembentukan sekolah parlemen. Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, gagasan tersebut dicetuskan sebagai upaya peningkatan kualitas anggota Dewan.

Selain itu, sekolah parlemen diharapkan juga bisa membuat standar kualitas legislator.

(Baca: Politisi PDI-P Sebut Sekolah Parlemen Harusnya Jadi Tanggung Jawab Parpol)

"Tujuan kami peningkatan kualitas para legislator, anggota Dewan, yang selama ini diharapkan berkualitas oleh masyarakat, baik fungsinya sebagai pembuat undang-undang, penyusun APBN, maupun fungsi pengawasannya," ujar Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

"Tempatnya di Wisma Kopo, akan diubah jadi sekolah," sambungnya. Wisma yang dimaksud Ade adalah Wisma Griya Sabha milik DPR di Cisarua, Puncak, Bogor.

Sekolah yang ditargetkan dapat direalisasikan tahun ini tersebut rencananya diikuti semua anggota DPR RI dan anggota DPRD di seluruh Indonesia. Lebih jauh, Ade berharap, ke depannya, semua partai politik juga bisa ikut terlibat.

Kompas TV DPR Belum Terima Surat Pergantian Kepala BIN

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com