JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri RU Arrmanatha Nasir mengatakan, sampai saat ini tidak terdapat informasi mengenai adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa di Myanmar dan Italia.
Namun demikian, Kementerian Luar Negeri RI masih terus memantau perkembangan dan kondisi pasca-gempa di kedua negara tersebut.
"Informasi yang kami terima dari KBRI di Myanmar dan Roma pagi tadi, sampai saat ini tidak ada korban WNI," ujar Arrmanatha saat memberikan keterangan di gedung Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
"Namun demikian kami masih terus pantau perkembangan dan keadaan," kata dia.
Berdasarkan data Kemlu, saat ini terdapat 65 warga negara Indonesia yang berada di Roma, Italia. Menurut Arrmanatha sebagian besar WNI tersebut berstatus pelajar yang sedang berkuliah di sana.
Sedangkan di Myanmar terdapat 609 WNI. Selain itu dari informasi yang diperoleh dari Kedutaan Besar RI di Myanmar, tidak ada kerusakan staf KBRI yang menjadi korban gempa.
Sebelumnya, gempa bumi berkuatan 6,8 magnitudo mengguncang wilayah Myanmar, Rabu (24/8/2016). (Baca: Gempa 6,8 Magnitudo Guncang Myanmar)
Seperti diwartakan kantor berita AFP, gempa terjadi pada kedalaman 84 kilometer, dan getaran terasa hingga ibu kota Thailand, Bangkok; dan Yangon, Myanmar.
Berdasarkan data earthquake.usgs.gov, pusat gempa berada 25 kilometer sebelah barat kota Chauk, Myanmar. Gempa terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
Pada hari yang sama gempa berkekuatan 6.4 Magnitude mengguncang Italia, di dekat Kota Perugia. Gempa berpusat di 76 km tenggara Perugia, terjadi pukul 3:36 pagi waktu setempat (08.36 WIB) dan terasa hingga Roma.
Menurut USGS, gempa itu termasuk dangkal dengan kedalaman pusat gempa hanya 10 km. (Baca: Gempa 6.4 M Guncang Italia)
Badan Perlindungan Sipil Italia, Rabu (24/8/2016), mengatakan, gempa bumi bermagnitudo 6,4 di Italia tengah telah menewaskan 73 orang, seperti dilaporkan Associated Press.
Kepala Badan Layanan Darurat, Immacolata Postiglione, memberi rinciannya dalam sebuah pertemuan pada Rabu siang, namun dia menekankan bahwa angka tersebut masih sementara.