JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui, geliat industri otomotif Tanah Air tidak sebaik negara lain. Thailand misalnya.
Meski demikian, Kalla mengatakan saat ini ekspor mobil Indonesia ke luar negeri mulai membaik.
"Hal itu karena kita memang memulainya agak berantakan untuk berpikir seperti itu (seperti Thailand). Tapi saya yakin banyak hal yang dapat kita perbuat baik untuk domestik dan untuk ekspor yang selalu menjadi tujuan daripada suatu negara untuk meningkatkan daya saingnya," kata Kalla saat membuka Gaikindo Indonesia International Auto Show di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2016).
Ia mengatakan, salah satu hal terpenting di dalam mengembangkan industri otomotif yakni pengembangan teknologi.
(Baca: JK: Pajak Kendaraan Jadi Sumber Pajak Terbesar Daerah)
Tanpa itu, sulit bagi industri otomotif Tanah Air untuk bersaing dengan negara lain. Selain itu, dewasa ini perkembangan penjualan otomotif layaknya industri fashion.
Karakteristik atas produk yang dihasilkan menjadi kunci keberhasilan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Dalam hal itu, teknologi memiliki andil penting. "Tanpa teknologi yang besar dan kuat, kita akan jauh ketinggalan," ujarnya.
Perhatikan Lingkungan
Kalla menambahkan, dirinya telah meminta Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, agar pengembangan industri otomotif dalam negeri berorientasi pada lingkungan.
Sebab, di belahan dunia mana pun, mulai menggenjot produksi mobil yang ramah lingkungan Untuk itu, ia mengatakan, industri otomotif Tanah Air juga perlu ikut memproduksi mobil yang ramah lingkungan.
(Baca: Ketika JK Kepincut Fitur Keamanan Daihatsu Sigra)
Sehingga, produksi mobil Indonesia semakin diminati di luar negeri. "Dari situ, saya percaya bahwa kemajuan manufaktur yang didukung SDM yang baik, kita tidak akan banyak ketinggalan dari negara lain," ujarnya.