JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan menganggap persoalan kesenjangan ekonomi di Indonesia lebih berbahaya ketimbang persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pernyataan Zulkifli itu menanggapi maraknya kemunculan isu SARA yang biasanya kerap berembus mendekati pilkada.
"Bagi saya, kesenjangan justru menjadi pemicu konflik yang lebih fundamental di Indonesia ketimbang soal SARA, sebab pada dasarnya masyarakat Indonesia itu toleran," ujar Zulkifli saat mengunjungi kantor redaksi Kompas.com, Palmerah, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Zulkifli pun menceritakan masa kecilnya di Lampung yang kerap dihabiskan berburu bersama kawan sepermainannya yang berasal dari Bali dan non-Muslim.
Dia mengatakan, saat itu di kampungnya, tradisi warga ialah saling berbagi hasil buruan. "Kalau mereka yang dari Bali mendapat rusa ya pasti dibagi dengan kami, sebaliknya kalau kami dapat babi pasti kami berikan semua untuk mereka, coba lihat, kurang toleran apa orang Indonesia kalau sudah seperti itu," tutur Zulkifli.
Dia menambahkan, justru konflik berbasis SARA kerap terjadi karena kesenjangan ekonomi di antara kedua pihak yang bertikai. Menurut dia, masyarakat yang sehari-harinya mengalami kesulitan ekonomi cenderung mudah untuk diprovokasi.
"Dalam posisi seperti itu, mereka yang selalu kekurangan biasanya cenderung nekat, makanya yang perlu kita benahi soal kesejahteraan mereka dulu. Jika sudah sejahtera, pastinya mereka akan berpikir lebih jauh untuk terlibat dalam suatu konflik SARA," lanjut Zulkifli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.