Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pasangan Calon Kepala Daerah Kendal Akui Terima Rp 300 Juta dari Damayanti

Kompas.com - 01/08/2016, 13:42 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti, mengaku diberikan uang sebesar Rp 150 juta oleh anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, Damayanti Wisnu Putranti.

Uang tersebut diberikan saat Widya kembali diusung PDI-P untuk menjadi Bupati Kendal periode 2014-2019.

Hal tersebut diakui Widya saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan bagi terdakwa Damayanti Wisnu Putranti.

Damayanti didakwa menerima suap dari pengusaha terkait pengusulan program aspirasi di Maluku.

(baca: Wali Kota Semarang Akui Terima Uang Rp 300 Juta dari Damayanti untuk Kampanye)

Awalnya, menurut Widya, pada 29 November 2015, ia dihubungi oleh Sekretariat DPC PDI-P Kabupaten Kendal, dan diminta untuk menghadiri kegiatan sosialisasi empat pilar oleh anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P.

Di Kantor Sekretariat DPC, Widya bertemu dengan dua staf Damayanti, yakni Julia Prasetyarini dan Dessy A Edwin. Seusai acara sosialisasi, Damayanti dan dua stafnya menumpang shalat di rumah Widya.

Pada saat itu, Damayanti, Dessy dan Julia, menyerahkan uang sebesar Rp150 juta kepada Widya.

(baca: Damayanti Tak Terima Disebut Penggerak Suap untuk Anggota Komisi V DPR)

"Waktu Bu Damayanti mau pulang, dia titip ke saya, katanya ini ada bantuan sedikit untuk partai," ujar Widya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (1/8/2016).

Menurut Widya, uang tersebut dibungkus amplop cokelat, dan diletakan di atas meja. Setelah menghitung uang di dalam amplop, Widya segera menyerahkannya kepada Sekretariat DPC PDI-P.

Uang tersebut kemudian digunakan untuk melakukan konsolidasi partai di 6 daerah pemilihan. Selain itu, digunakan untuk keperluan kampanye, seperti pembiayaan logistik dan konsumsi.

Calon Wakil Bupati Kendal yang akan dipasangkan dengan Widya, Muhammad Ilmi, ternyata juga menerima pemberian yang sama.

(baca: Staf Damayanti Pakai Istilah "Baju Jahitan" untuk Samarkan Suap)

Ilmi yang juga menjadi saksi dalam persidangan kali ini, mengakui bahwa ia diberikan uang sebesar Rp 150 juta oleh Damayanti.

"Katanya uang ini untuk pencalonan. Untuk sosialisasi Rp 100 juta, untuk beli stiker Rp 50 juta, tapi sekarang sudah saya kembalikan pada KPK," kata Ilmi.

Kompas TV Sidang Kasus Suap Anggota DPR Kembali Digelar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com