Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Wiranto Mau "Turun Gunung" Jadi Menko Polhukam

Kompas.com - 28/07/2016, 16:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wiranto mengungkapkan alasannya mau turun gunung dan bersedia menjadi Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan.

Ia mengaku hanya ingin membantu Presiden Joko Widodo untuk membangun pemerintahan yang lebih baik.

"Istilah 'turun gunung' itu terlalu naif-lah. Tatkala kita dibutuhkan untuk pengabdian yang total, di mana pun, kita laksanakan dengan baik dan ikhlas," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Wiranto bertekad akan membangun politik amanah yang bisa mensejahterakan masyarakat, hukum yang bisa memunculkan kepastian, hingga keamanan yang bisa menyejukkan dan membuat rakyat merasa terlindungi.

Ia membantah bahwa penunjukannya sebagai Menko Polhukam ini sebagai barter karena dua menteri asal Partai Hanura yang dipimpinnya, Yuddy Chrisnandi dan Saleh Husin, dicopot oleh Jokowi.

Yuddy Chrisnandi dicopot dari posisi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Adapun Saleh Husin dicopot dari Menteri Perindustrian.

"Tidak ada copot-mencopot," kata dia. (Baca juga: Yuddy Anggap Jabatan untuk Wiranto Setara Dua Menteri)

Wiranto dianggap 'turun gunung' menjadi menteri karena punya daftar pengalaman panjang. Mulai dari karir di dunia militer hingga politik, Wiranto sudah pernah mengalaminya.

Di dunia militer, Wiranto pernah menjadi Panglima TNI pada 1997. Selain itu, Wiranto juga sempat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Reformasi (1998-1999) dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Kabinet Abdurrahman Wahid (1999-2000).

Di dunia politik, Wiranto pun sudah merasakan asam garam. Puncaknya, dia menjadi pendiri dan Ketua Umum Partai Hanura.

Dia bahkan sempat menjadi calon presiden pada tahun 2004 dan calon wakil presiden pada Sidang Umum MPR tahun 1999 dan Pilpres 2009.

(Baca juga: Wiranto Jadi Menteri, "Turun Gunungnya" Sang Jenderal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com