Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santoso Terkena Luka Tembak di Perut dan Punggung

Kompas.com - 20/07/2016, 13:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pucuk pimpinan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah terkena dua tembakan.

Salah satu tembakan tersebut membuat Santoso langsung tumbang. "Ada dua ya. Di punggung dan perut," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Boy mengatakan, Santoso tewas akibat tembakan di punggung. Sementara seorang anak buah Santoso yang juga tewas, Muhammad Muchtar, belum diketahui terkena tembakan di bagian tubuh mana.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengambil sampel DNA anak perempuan Santoso.

Nantinya sampel tersebut akan dicocokkan dan menjadi bukti penguat bahwa salah satu yang tewas dalam kontak tembak di Poso, Senin (18/7/2016) kemarin adalah Santoso.

Secara fisik, sejumlah ciri -ciri pada jenazah itu identik dengan ciri Santoso. Salah satunya yakni tanda tahi lalat di dahinya.

Tanda tahi lalat pada jenazah itu berukuran 0,7 sentimeter, persis seperti ukuran tahi lalat milik Santoso.

Selain itu, ada pula bekas luka tembak di bagian paha yang bersarang pada 2007 lalu. Sidik jari jenazah tersebut pun identik dengan milik Santoso.

Dengan demikian, polisi meyakini bahwa seratus persen ciri fisik jenazah itu sama dengan Santoso, pimpinan kelompok teroris yang sudah lama menjadi buron.

Santoso tewas di tangan aparat Satgas Operasi Tinombala dalam baku tembak selama 30 menit di Poso. Selain Santoso, aparat juga menembak Muchtar, anak buahnya. Tiga orang lainnya, yang terdiri dari seorang laki-laki dan dua perempuan kabur. Dugaan sementara seorang dari dua perempuan tersebut adalah Jamiatun Muslim, istri kedua Santoso.

Sementara laki-laki yang kabur diduga kuat Basri, tangan kanan Santoso. Seorang perempuan lagi diduga Nurmi Usman, istri Basri.

Kompas TV Pastikan Jenazah Suami, Istri Santoso Sambangi RS Bhayangkara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com