Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Karnavian Akui Perlu Upaya Reformasi Polri Terkait Korupsi, Kekerasan, dan Sikap Arogan

Kompas.com - 18/07/2016, 15:36 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini dirinya memiliki tanggung jawab besar dalam menyelesaikan tiga masalah besar yang terdapat dalam tubuh Polri.

Tito menuturkan, ada serangkaian persoalan yang membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisi semakin menurun.

"Memang masih ada problema di tubuh Polri yaitu perilaku korup, kekerasan eksesif, dan sikap arogan yang menjadi perhatian saya sebagai Kapolri," ujar Tito saat menghadiri acara silaturahim Idul Fitri 1437 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Senin (18/7/2016).

"Itu tugas saya agar publik kembali percaya,"  kata dia.

 

Tito pun berharap usahanya untuk melakukan reformasi di tubuh Polri tersebut mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Terlebih, kata Tito, dirinya perlu mendapatkan dukungan dari organisasi masyarakat Islam besar seperti Muhammadiyah agar upaya reformasi dapat berjalan sesuai harapan masyarakat.

Oleh sebab itu, dia mengajak Muhammadiyah untuk menjadi mitra strategis Polri sebagai bagian dari usaha pengawasan masyarakat terhadap kinerja Polri.

"Saya harapkan dukungan bapak ibu sekalian. Kalau tidak ada dukungan masyarakat maka akan percuma," ucap Tito.

Sementara itu ditemui secara terpisah, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak mengapresiasi niat baik Tito Karnavian melibatkan organisasi Muhammadiyah dalam melakukan reformasi Polri.

Menurut dia, pasca-reformasi 1998, salah satu hal yang gagal dilakukam adalah melakukan perubahan dan pembenahan di institusi kepolisian.

Dia berharap Tito akan memenuhi janjinya tersebut dan lebih terbuka terhadap kritik masyarakat dalam memimpin Polri.

"Saya menyambut baik janji Pak Tito untuk mereformasi Polri. Saya harap Pak Tito lebih terbuka terhadap kritik dari masyarakat," ujar Dahnil.

Kompas TV Inilah Perjalanan Karier Kapolri Tito
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com