Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua Komisi I: TNI Dilibatkan Jika Terorisme Sudah Mengancam Kedaulatan Negara

Kompas.com - 29/06/2016, 03:30 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menilai TNI perlu dilibatkan dalam pemberantasan terorisme. Diikut sertakannya TNI untuk menutupi kelemahan Polri.

Namun, kata Hanafi, keterlibatan TNI jangan terlalu aktif. TNI, menurut dia, harus dilibatkan dalam pencarian data-data, sementara dalam penindakan tetap diserahkan kepada Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. 

"Polri punya kelebihan tapi juga punya kelemahan. Salah satunya saat menangani terorisme di Poso tidak selesai-selesai," Ujar Hanafi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

"Kami pandang TNI mungkin lebih punya kapasitas yang Polri enggak punya. TNI punya kelebihan tapi perannya enggak bisa lantas dominan," kata dia.

(Baca: Pasal dalam RUU Anti-Terorisme soal Pelibatan TNI Diminta Dicabut)

Menurut Hanafi, peran TNI dalam menanggulangi terorisme harus proporsional. Jika persoalan terorisme sudah menyinggung kedaulatan negara, barulah TNI lebih berperan.

"Undang-undang TNI sudah jelas tumpas teorisme, tapi perlu dilihat proporsionalnya, kalau terorisme sudah masalah kedaulatan, maka peran TNI di depan," kata Hanafi.

Hanafi yakin keterlibatan dua lembaga dalam penanganan terorisme tidak akan menimbulkan resitensi di masyarakat. Namun demikian, harus ada pembicaraan antara kedua lembaga tersebut agar tak terjadi benturan atau sengketa penanganan. 

"Itu perlu bicara lebih lanjut dengan keduanya. Kalau masing-masing punya satuan sendiri nanti berbagi tugasnya seperti apa," kata dia.

(Baca: Soal Pelibatan TNI dalam Pemberantasan Terorisme, Ini Kata Kapolri)

Selain itu, menurut Hanafi, harus dibentuk pasukan khusus dan tim pengawas yang memantau setiap operasi tindak penanganan teroris.

"Saya bayangkan satuan pemberantasan satuannya pasukan gabungan TNI dan Polri. Selama ini kan Densus 88 saja. Nanti ada pasukan khusus, dan yang jelas harus ada tim pengawas," kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Kompas TV TNI Diminta Tak Terlibat Tangani Terorisme

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com