Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Kemendagri-Basarnas Diharapkan Percepat Penanganan Bencana

Kompas.com - 28/06/2016, 20:28 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam rangka pengoptimalan fungsi Kartu Tanda Penduduk elektronik.

Bentuk kerjasama itu akan diresmikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F.H.B. Soelistyo.

Menurut Tjahjo, dilakukannya kerjasama antara Basarnas dan Kemendagri akan penanganan bencana dilakukan dalam waktu yang relatif cepat.

Tjahjo mencontohkan, Basarnas dapat mengetahui informasi kependudukan melalui Geographic Informatika System (GIS) yang dibuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

GIS memberikan informasi lengkap data kependudukan secara online. Sistem data kependudukan tersebut dapat dipadukan dengan data milik Basarnas. Sehingga, pemetaan potensi bencana alam menjadi lebih baik.

"Kami menyiapkan data. Mapping daerah yang rawan bencana saya yakin Basarnas punya. Tinggal kami melengkapi. Kalau Basarnas pencet kecamatan ini, oh, di kecamatan ini ada sekian desa, sekian penduduk," kata Tjahjo, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Selain dengan Basarnas, Mendagri bakal menandatangani nota kesepahaman dengan pihak swasta seperti dengan industri perbankan. Tjahjo menegaskan kembali kepada kepala daerah untuk memetakan area setiap daerah terkait adanya potensi bencana alam.

Hal itu akan berguna dalam merencanakan anggaran dalam mengantisipasi bencana alam. "Kalau sudah pemetaannya jelas kalau ada apa-apa enak. Purbalingga, Purworejo itu daerah longsor. Udah clear. Aceh, Mentawai itu potensi gempa, kadang-kadang tsunami sampai ke Sumatera Barat. Jelas arahnya," ucap Tjahjo.

Kompas TV Pencarian Korban Purworejo Dihentikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com