JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, partainya memasang target akan mengumumkan dukungan resmi kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju pada Pilgub DKI 2017 dalam satu atau dua minggu ke depan.
Adapun keputusan dukungan setelah melalui DPD tingkat I harus disetujui di tingkat DPP melalui rapat pleno, digodok oleh tim pemenangan, untuk kemudian dibicarakan bersama dengan Dewan Pembina.
"Mudah-mudahan sebelum Lebaran sudah diumumkan," kata Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Adapun saat disinggung kemungkinan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak menyetujui pengusungan Ahok, Novanto mengatakan akan tetap menghormati keputusan Aburizal.
"Tentu apa yang menjadi keputusan DPP Golkar, Pak ARB pasti memberikan support dengan baik," tutur mantan Ketua DPR RI itu.
(Baca: Golkar Dukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 tapi Ada Syaratnya...)
Setelah terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2016-2019 dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa di Bali, Selasa (17/5/2016), Setya Novanto langsung menyiratkan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Meski hanya menyampaikan dukungan secara tersirat, sikap Novanto langsung disambut cepat oleh internal partai berlambang pohon beringin. Tepatnya, pada Selasa (14/6/2016), Dewan Pimpinan Daerah Golkar DKI secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok.
Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai bahkan menyatakan dukungan tersebut merupakan keputusan DPP Partai Golkar.
"Tinggal disosialisasikan melalui musda nantinya di DKI pada 19 Juni yang akan datang," kata Yorrys.
(Baca: Sekjen Golkar: Rekomendasi DPD DKI Dukung Ahok Pasti Diterima)
Namun, Aburizal Bakrie disebut belum setuju dengan keputusan partainya untuk mendukung Ahok. Berbeda dengan pernyataan Yorrys, Aburizal menegaskan bahwa dukungan terhadap Ahok baru datang dari DPD Golkar DKI belum dibahas di tingkat DPP dan Dewan Pembina.
Aburizal pun menampik isu yang mengatakan dirinya tak setuju jika Golkar mendukung Ahok. Ia menjelaskan, ada proses yang harus dilalui sebelum memastikan dukungan kepada salah seorang calon kepala daerah.
"Orang itu suka menafsirkan sesuatu yang salah. Saya katakan penuhilah suatu prosesnya. Bukan setuju tidak setuju," kata Aburizal.