Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Kaget Jokowi Tunjuk Tito Jadi Calon Kapolri

Kompas.com - 15/06/2016, 17:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengaku terkejut atas keputusan Presiden Joko Widodo mengajukan Komisaris Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal kepala Polri.

Meski nama Tito menjadi salah satu yang diprediksi akan melenggang, tetapi ada calon-calon lain yang lebih diunggulkan untuk menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti.

Terlebih jika mengacu pada angkatan di Kepolisian, Tito dan Badrodin berjarak hingga lima angkatan.

"Kami cukup kaget dengan pilihan Jokowi. Saya apresiasi Presiden karena memilih yang tidak ada kontroversinya," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

"Ini memberikan isyarat bahwa Presiden mendukung percepatan reformasi di Kepolisian," sambung dia.

(baca: Badrodin: Sekarang Era Kompetisi, Siapa Unggul, Dia yang Dipilih...)

Fahri mengatakan, Tito harus mampu merancang Kepolisian menjadi elemen pemberantasan korupsi dan menjadikannya sebagai isu utama di Kepolisian.

"Harusnya kepolisian adalah yang paling kita andalkan dalam pemberantasan korupsi," tutur Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

(baca: Jadi Calon Kapolri, Ini Harta Tito Karnavian yang Dilaporkan)

Adapun soal senioritas di Kepolisian, menurut Fahri, adalah tantangan di kepemimpinan baru. Ia meyakini, jika Tito resmi menjabat nanti, mantan Kapolda Metro Jaya itu bisa mengikis faksi-faksi di tubuh Kepolisian.

"Sekarang saatnya bersatu menjadi lembaga penegak hukum. Saya kira akan disetujui semua senior dan junior di Kepolisian," tutup dia.

Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti sebelumnya menyambut baik keputusan Presiden tersebut. Menurut dia, semua pejabat Polri mengakui keunggulan Tito.

(baca: Badrodin: Semua Pejabat Polri Akui Keunggulan Tito Karnavian)

Badrodin mengatakan, Presiden tertarik dengan prestasi Tito di Polri, khususnya dalam menangani tindak pidana luar biasa.

Badrodin pun melancarkan komunikasi personal kepada Tito. Saat itulah, Tito menyampaikan penolakannya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com