Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Dipotong, Target Eksekusi Mati Kejagung Akan Sulit Terlaksana

Kompas.com - 13/06/2016, 21:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafii meragukan target Kejaksaan Agung mengeksekusi 30 orang terpidana mati pada 2017 dapat tercapai.

Keraguan Syafii karena anggaran Kejagung yang terbatas.

"Kalau target bisa saja. Tapi kalau terpenuhi tidak terlalu yakin," ujar Syafii, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2016).

Ia menangkap pernyataan keraguan dari Jaksa Agung M Prasetyo dalam rapat kerja dengan DPR pada hari ini.

"Karena di balik statement tadi pesimistisnya jelas, bahwa jangan kira untuk mengeksekusi kalau dana mereka saja dipotong," sambung dia.

Anggaran Kejaksaan Agung pada APBN 2016 dipotong Rp 162 miliar dari total anggaran Rp 4,5 triliun.

Dari anggaran yang ada, Kejaksaan Agung memotong pos anggaran di sektor penanganan dan penyelesaian perkara pidana umum sebesar Rp 8,6 miliar.

Selain itu, anggaran di sektor penanganan dan penyelesaian perkara pidana khusus juga dipotong sebesar Rp 23 miliar.

Prasetyo kemudian mengajukan anggaran di APBN-P 2016 sebesar Rp 310 miliar. 

Sebesar Rp 162 miliar digunakan sebagai pengganti pemangkasan anggaran di periode sebelumnya.

Syafii menilai, pemotongan tersebut cukup besar. Apalagi, jika dibandingkan dengan institusi penegak hukum lainnya yaitu Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Padahal, menurut dia, Kejaksaan Agung memiliki struktur yang cukup lengkap.

Komisi III DPR menggelar rapat kerja bersama Kejaksaan Agung dengan agenda pemaparan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKA-KL) 2017.

Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan, Bambang Waluyo menuturkan, Kejaksaan membutuhkan anggaran sekitar Rp 4,63 triliun yang dibagi menjadi tiga sektor utama dan delapan program.

Adapun kegiatan eksekusi mati masuk ke dalam salah satu dari total delapan program yang disusun oleh Kejaksaan Agung, yaitu program penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidaba umum.

Tercatat, alokasi anggaran yang tersedia untum pelaksanaan program tersebut adalah Rp 463,3 miliar. 

Sementara, untuk eksekusi mati jilid ketiga dengan belasan terpidana mati, pihak Kejaksaan Agung berencana melakukanya di Nusa Kambangan usai bulan Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com