Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Orang Tanya ke Saya, "Apakah Pancasila Hanya di Awang-awang Bu?"

Kompas.com - 04/06/2016, 23:14 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri mengatakan, akhir-akhir ini bangsa Indonesia mulai kehilangan arah.

Hal itu bisa terjadi karena rakyat Indonesia sekadar mendengar atau mengucapkan Pancasila.

"Banyak orang, terutama orang Indonesia mengatakan kepada saya apakah Pancasila hanya di awang-awang Bu?" ujar Megawati saat memberikan sambutan dalam acara "Bulan Bung Karno, Bung Karno dalam Seni dan Budaya", di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (4/6/2016).

"Saya katakan, tidak," sambung presiden ketiga RI itu.

(Baca juga: Mahfud MD: Pancasila Luar Biasa, Persatukan 1.340 Suku Bangsa )

Menurut Megawati, bangsa Indonesia seharusnya tidak kehilangan arah karena Bung Karno sudah menunjukkan arahnya yakni, dengan mengamalkan Pancasila.

"Saya menyebut Pancasila sebagai falsafah, sebagai bintang penerang yang memberikan penerangan," tutur Megawati.

Menurut dia, agar tidak kehilangan arah, maka sebaiknya setiap orang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan melakukan berbagai kegiatan secara gotong royong.

(Baca juga: Megawati Ceritakan Pengaruh Pancasila bagi Dunia)

Pada bidang politik, menurut dia, gotong royong terwujud dalam kedaulatan. Menurut Megawati, kedaulatan akan memperkuat persatuan bangsa sehingga tidak terbawa arus globalisasi tanpa arah.

"Maka harus berdaulat di politik karena kalau tidak, kita terbawa arus globalisasi dan tanpa arah," kata dia.

Berdaulat, lanjut Megawati, juga menunjukkan bahwa sebuah bangsa mampu berdiri dia atas kaki sendiri, seperti yang dikatakan oleh Bung Karno dalam Konfrensi Asia Afrika (KAA) kala itu.

Megawati menambahkan, jika upaya berdaulat belum juga berhasil, maka upaya diplomatik harus dilakukan.

"Beliau katakan dalam KAA, bahwa Bangsa terjajah harus bisa memerdekakan dirinya. Setelah itu, kita bisa berdiri dan memanfaatkan sumber daya, memilah mana yg sebenarnya kita milik dan kalau belum bisa, minta bantuan dari bangsa asing di dunia. Itulah berdikari," kata Megawati.

Kompas TV Apa Makna Pancasila di Mata Para Pelajar?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com