Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD: Ekspedisi NKRI Akan Terus Dilakukan

Kompas.com - 03/06/2016, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, mengungkapkan ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan terus dilakukan pada tahun depan mengingat pemerintah masih membutuhkan data temuan untuk diteliti.

"Pemerintah memandang ekspedisi NKRI masih dianggap perlu, sehingga pada 2017 ekspedisi NKRI akan dilakukan kembali, yakni Ekspedisi NKRI Koridor Papua Selatan, yang mencakup Merauke," kata KSAD usai memimpin acara Penutupan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat, di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (3/6/2016), seperti dikutip Antara.

Ekspedisi NKRI Ke-6 yang dilakukan di Papua Barat, kata dia, berjalan dengan aman, lancar dan sukses. Diharapkan hasil-hasil temuan dapat dimanfaatkan oleh akademisi, mahasiswa, prajurit, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan kementerian/lembaga terkait.

"Terima kasih kepada semua penyelenggara, penggagas ekspedisi dan lainnya yang telah membantu pelaksanaan ekspidisi NKRI di Papua Barat sehingga berjalan dengan sukses," kata Jenderal TNI Mulyono.

Hasil dari kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016, diantaranya, penjelajahan mencapai target jarak yang ditentukan, yaitu 2.724 kilometer.

Ekspedisi mendapatkan 386 data temuan, flora fauna sebanyak 3.611 spesies (flora 1.582 spesies dan fauna 2.029 spesies), kehutanan 811 titik daerah yang mengalami kerusakan dan melaksanakan reboisasi/penanaman pohon sebanyak 4.580 pohon.

Selain itu, geologi 783 data temuan, potensi bencana 457 titik, sosial budaya 2.535 data temuan, dan pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan 1.814 kegiatan terdiri dari kegiatan dengan sasaran fisik sebanyak 653 kegiatan dan kegiatan dengan sasaran non fisik sebanyak 1.161 kegiatan.

"Hasil pendataan dan kegiatan ekspedisi ini dilaporkan kepada Pemda dan pemerintah pusat guna dijadikan sebagai sumbang saran dalam perencanaan kegiatan ataupun penentuan kebijakan arah pengembangan pembangunan daerah dan nasional," kata Jenderal TNI Mulyono.

"Hasil tersebut juga akan dituangkan dalam suatu bentuk tulisan buku popular yang tentunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas, baik untuk kepentingan penelitian lanjutan maupun referensi pustaka. Saya berharap hasil temuan yang dibukukan nantinya tidak hanya sekedar disimpan di lemari, tapi bisa dimanfaatkan oleh pemerintah, akademisi dan lainya," tambah mantan Pangkostrad ini.

Kegiatan ekspedisi di Papua Barat melibatkan 1.193 orang peserta dari pusat maupun daerah. Tahun 2016 lni Kopassus menggandeng Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Rl, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LlPl), Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Provinsi Papua Barat, Rektor dan Kepala Perguruan Tinggi, Tenaga Ahli dan seluruh pihak yang mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan Ekspedisi NKRl Koridor Papua Barat 2016.

Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat dilakukan di delapan titik, yakni Subkorwil 1 Tambrauw (Kabupaten Tambrauw), Subkorwil 2 Sorong (Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat), Subkorwil 3 Sorong Selatan (Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat), Subkorwil 4 Manokwari Selatan (Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak), Subkorwil 5 Bintuni (Kabupaten Teluk Bintuni), Subkorwil 6 Wondama (Kabupaten Teluk Wondama), Subkorwil 7 Fakfak (Kabupaten Fakfak), Subkorwil 8 Kaimana (Kabupaten Kaimana).

Ekspedisi NKRI Papua Barat merupakan Ekspedisi NKRI ke-6, setelah Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Ekspedisi Khatullstiwa 2012, Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014, serta Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015, dengan tetap mengusung tema 'Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com