Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian Napitupulu Ungkap Sumber Dana Mahasiswa Saat Jatuhkan Soeharto

Kompas.com - 21/05/2016, 13:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi demonstrasi ribuan mahasiswa pada Mei 1998 menjadi salah satu faktor pemicu berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga aktivis mahasiswa pada era reformasi, Adian Yunus Yusak Napitupulu, mengenang peristiwa 18 tahun silam tersebut.

Adian mengaku bahwa gerakan mahasiswa saat itu bersifat sukarela. Saat itu, para mahasiswa yang melancarkan aksi tidak memiliki uang untuk membiayai gerakan mereka.

Bahkan, mereka bekerja keras, termasuk mengamen, untuk mengumpulkan uang. Cara ini dilakukan untuk mencetak selebaran dan membeli kertas.

"Gerakan kita itu dibiayai dari apa? Ngamen, dan ngecrek di mobil sambil bikin selebaran," tutur Adian saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Hasil mengamen diakui Adian cukup lumayan. Ia mencontohkan, istrinya, yang saat itu juga salah satu mahasiswi yang ikut melancarkan aksi, mengamen hingga mendapatkan Rp 2 juta.

Angka yang terbilang cukup besar tersebut mereka dapatkan karena banyak masyarakat yang berpihak kepada para mahasiswa demonstran.

Mereka menghendaki perubahan sehingga mendukung penuh aksi yang dilancarkan Adian dan ribuan rekannya.

Adian bercerita, bahkan ada seorang ibu paruh baya yang mendermakan cincin lima gramnya untuk membantu para mahasiswa demonstran.

Kehidupan gerakan mahasiswa saat itu dinilai ironis oleh Adian. Sebab, para mahasiswa juga kekurangan uang untuk hidup sehari-hari sepanjang Mei 1998 itu.

Untuk menyambung hidup, lanjut Adian, pagar kampus pun menjadi sasaran, dipereteli untuk ditukar dengan uang.

"Saking enggak punya duit, kami pernah kiloin pagar kampus. Rektornya marah-marah," tutur Adian sambil tertawa.

"Kami kiloin ke tukang besi tua. Ya kami lapar. Pagar perumahan dosen juga kena," kata dia.

Adian menceritakan, ia yang saat itu berkuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) mesti menumpang bus dari pos UKI di Cawang menuju tempat melancarkan aksi.

Karena itu, ia pun membantah jika ada ada pihak yang menyebut para mahasiswa tersebut banyak uang.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com