Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novanto Jadi Ketum, Jokowi Bisa Pakai Golkar untuk Pilpres 2019

Kompas.com - 17/05/2016, 12:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Poltracking Institute, Hanta Yuda menilai, secara personal, Setya Novanto lebih mudah dikendalikan Presiden Joko Widodo daripada Ade Komarudin.

Terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar, menurut dia, berimbas positif bagi Presiden.

"Kalau Akom yang menang, maka pengaruh JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) yang menguat. (Kemenangan Novanto membuat) JK tidak lagi memiliki akar kuat lagi di struktur kekuasaan Golkar," kata Hanta di area Munaslub di Bali, Selasa (17/5/2016).

Ia menambahkan, dukungan yang diberikan Golkar kepada pemerintahan Jokowi-JK dapat mengubah peta politik di kabinet.

(baca: ICW: Setya Novanto Jadi Ketum, Citra Golkar Semakin Terpuruk)

Parpol pendukung yang selama ini kerap menekan pemerintah, tentu akan berpikir ulang untuk mempertahankan posisinya.

Di sisi lain, Golkar berpotensi dapat menjadi kendaraan politik Jokowi ketika mencalonkan diri kembali pada Pilpres 2019.

(Baca: Setya Novanto, Si "Licin" Penuh Kontroversi Pimpinan Baru Partai Golkar)

Sebab, menurut dia, kecil kemungkinan Golkar akan mencalonkan Novanto pada kontestasi lima tahunan tersebut.

"Jika dipimpin Akom sebetulnya ada peluang. Tapi kalau ketumnya SN akan kecil kemungkinan (Presiden Jokowi diusung) daripada Akom," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com