Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Priyo: Ada Politik Uang dengan Angka Fantastis di Munas Golkar

Kompas.com - 15/05/2016, 14:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

BALI, KOMPAS.com - Tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku mendengar informasi valid mengenai adanya praktik politik uang dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.

“Berdasar laporan dari intelijen, kami mendengar informasi A1 bahwa politik uang dengan angka yang fantastis, masih berjalan sampai saat ini," kata Ketua Pelaksana Tim Sukses Priyo Budi Santoso, Vasco Ruseimy, di Arena Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5/2016).

Menurut Vasco, ada sejumlah calon ketua umum yang "mengguyur" uang ke pengurus Dewan Pimpinan Daerah tingkat I dan II alias pemilik suara dengan angka yang mencengangkan.

Namun, dia menolak menyebutkan siapa calon ketum yang dimaksud. (baca: Politik Uang Akan Pengaruhi Kemenangan Ketum Golkar)

“DPD II ada yang siap untuk memberi kesaksian,” ujar Vasco.

Vasco menambahkan, praktik politik uang ini sangat disesalkan. Di tengah upaya Partai Golkar membangun budaya Munas yang bersih, ternyata masih ada saja calon ketua umum yang melakukannya.

"Kalau kondisi ini dibiarkan, maka cita-cita Golkar mewujudkan munas yang bersih dan rekonsiliatif tidak akan tercapai," kata dia.

(baca: Munaslub Golkar, Celah Politik Uang, dan Aturan yang Tak Tegas)

Vasco meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi segera bergerak. KPK harus bertindak karena partai politik adalah lembaga yang akan memproduksi para pemimpin negara.

"Jika ada yang merusak partai dengan melakukan politik uang yang fantastis, maka KPK sudah berkewajiban untuk bergerak," katanya.

Demikian juga dengan Komite Etik Munaslub Golkar yang sudah dibentuk. Menurut Vasco, Komite Etik harus menegakkan kesepakatan bersama untuk tidak ada praktik politik uang di munaslub.

"Tegakkan aturan untuk menghukum calon ketua umum yang gunakan politik uang," ucapnya.

Kompas TV Ribut Jelang Munaslub Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com