JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Amijaya mengatakan, pihaknya akan segera mengadakan uji kronologis terkait tindakan anarkistis sejumlah kader HMI saat melakukan aksi unjuk rasa di depan KPK.
Mereka melakukan tindakan anarkistis saat memprotes pernyataan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
"Kami akan segera adakan uji kronologis terkait unjuk rasa anarkistis Senin (9/5/2016) kemarin, di depan Gedung KPK. Di uji kronologis itu nanti kami lihat apakah ada potensi pelanggaran yang dilakukan oleh mereka yang ikut aksi," kata Ami saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/5/2016).
(baca: Mahfud MD Curigai Ada Penyusup Unjuk Rasa Kader HMI di KPK)
Saat ditanya apakah PB HMI akan memberikan sanksi jika nantinya terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh kader HMI, Ami mengaku belum bisa memastikannya.
"Jadi begini, kami kan belum mengetahui seperti apa tepatnya. Kami juga belum mengetahui penyebab sesungguhnya tindakan anarkistis kemarin. Jadi kami belum bisa memastikan apakah akan memberikan sanksi atau tidak, masih harus menunggu proses uji kronologis berjalan, yang jelas HMI memiliki prosedur untuk menindak hal yang terjadi kemarin," kata Ami.
Aksi anarkistis kader HMI membuat beberapa fasilitas umum seperti tempat sampah dan bangku taman di depan gedung KPK rusak.
(baca: Aksi Ricuh Tentang Saut Situmorang, HMI Rusak Fasilitas Umum dan Papan KPK)
Massa juga mencoret-coret gedung KPK bertuliskan "Saut Situmorang Harus Dipecat". Bukan hanya itu, massa aksi juga menuntut dengan mencoret-coret "Tangkap Saut Situmorang".
Pimpinan KPK masih menunggu jadwal PB HMI dan Korps Alumni HMI untuk mengadakan pertemuan silaturahim. (Baca: Pimpinan KPK Tunggu Jawaban PB HMI dan KAHMI untuk Bertemu)
Pimpinan KPK berharap PB HMI dapat memahami bahwa KPK tidak pernah berniat untuk mendiskreditkan kredibilitas HMI. Terlebih lagi, Saut telah menyampaikan permintaan maaf kepada HMI.
Saut sebelumnya meminta maaf kepada keluarga besar HMI. Ia mengaku tidak bermaksud menyinggung HMI maupun lembaga lainnya.
Saut merasa ada kesalahpahaman atau persepsi atas pernyataannya. (Baca: Saut Situmorang Minta Maaf kepada Keluarga Besar HMI)
Dalam diskusi di salah satu televisi swasta, Saud mengatakan," ... karakter integritas bangsa ini sangat rapuh. Orang yang baik di negara ini jadi jahat ketika dia sudah menjabat. Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar, orang-orang cerdas..."
"Saya selalu bilang, kalau di HMI dia minimal ikut LK 1. Lulus itu dia anak-anak mahasiswa, pintar. Tetapi, begitu menjabat, dia jadi jahat, curang, ini karena apa? Karena saya bilang sistem belum jalan. Artinya apa? Adapun peraturan-peraturan itu tidak pernah kita jalankan...," kata dia.