Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia, Malaysia, dan Australia Ungkap Sindikat Penyelundup Manusia di ASEAN

Kompas.com - 11/05/2016, 08:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Australia berhasil mengidentifikasi salah satu jaringan penyelundup manusia di kawasan ASEAN.

Kepala Bareskrim Komjen Pol Anang Iskandar mengatakan, jaringan ini beroperasi di Indoensia dan Malaysia. Polisi telah mengidentifikasi orang yang menjadi pimpinan sindikat ini.

"Mereka beroperasi antara Indonesia dan Malaysia serta sebaliknya. S adalah inisial dari salah satu pucuk pimpinan sindikat ini," ujar Anang, melalui siaran pers, Rabu (11/5/2016).

Menurut Anang, lahirnya kerja sama ketiga negara karena ketegangan yang kerap terjadi. Melalui kerja sama, diharapkan bisa menemukan solusi untuk menangani kejahatan penyelundupan manusia.

Anang yakin, peningkatan kerja sama ini dapat menggagalkan lebih banyak lagi tindak pidana penyelundupan manusia di kawasan ASEAN.

Berdasarkan data yang diperoleh, imigran yang sudah berada di Indonesia saat ini berjumlah kurang lebih 13.829 orang. Setiap bulannya terus bertambah sekitar 200 orang.

Tak hanya itu, pertengahan Februari 2016 lalu, Polri menggagalkan usaha penyelundupan 71 warga negara Bangladesh dan tiga warga negara Iran dengan tujuan ke Malaysia.

"Diduga kegiatan tindak pidana penyelundupan manusia itu melibatkan jaringan S," kata Anang.

Selama ini, kata Anang, kerja sama yang dijalin berupa pertukaran informasi yang disampaikan melalui forum musyawarah itu.

Melalui siaran pers yang sama, Asisten Komisioner Polisi Polis Diraja Malaysia, Asisten Komisioner Polisi Nik Abdul Aziz Bin Nik Abd Razak mengatakan, pihak Kerajaan Malaysia akan terus melakukan pertukaran informasi lebih mendalam dengan Indonesia dan Australia agar dapat meminimalisir kegiatan penyelundupan manusia.

"Pertukaran informasi lebih mendalam dengan Indonesia dan Australia terkait dengan persoalan ini, dapat dipastikan menjadikan persahabatan antar negara tetangga lebih erat lagi karena sama-sama menjaga keamanan dan kondisi yang kondusif di kawasan ASEAN," kata Nik Abdul Aziz.

Perwira Penghubung Polisi Federal Australia, Andrew Perkins menyatakan, pihaknya berharap Indonesia dan Malaysia bisa mengajak negara-negara di kawasan ASEAN dan di luar kawasan untuk memecahkan masalah regional ini.

"Sebagai tetangga yang sudah terkoneksi satu sama lainnya, persoalan ini menjadi penting karena hanya dengan dialog dan kerjasama maka masalah ini bisa segera tuntas," kata Andrew.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com