Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Bae Bantah Timses Setya Novanto Kumpulkan DPD I

Kompas.com - 10/05/2016, 11:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD I Sulawesi Tenggara Partai Golkar, Ridwan Bae membenarkan adanya pertemuan pimpinan DPD I Golkar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (9/5/2016) malam.

Namun, ia membantah, jika pertemuan tersebut juga diikuti oleh salah satu tim sukses bakal calon ketua umum Partai Golkar.

"Itu acara paguyuban DPD I. Kami undang 33 DPD di luar Sulawesi Selatan. Karena Sulsel kan calon. Yang hadir sekitar 27-28," kata Ridwan, saat dihubungi, Selasa (10/5/2016).

Salah satu agenda pertemuan kemarin adalah membahas rencana penyelenggaraan Munaslub yang akan digelar di Bali pada 15-17 Mei mendatang.

Menurut dia, setiap DPD memiliki jagoan masing-masing saat Munaslub diselenggarakan.

Meski demikian, ia mengingatkan, agar seluruh DPD harus menjaga hubungan tetap harmonis. Sekalipun, berbeda pilihan saat Munaslub.

"Karena kami sadar, maka kami kumpul. Bahwa semua calon ini adalah teman dan sahabat, kader Golkar. Kalau beda pilihan, jangan jadi perbedaan di hubungan kita," ujarnya.

Seperti diberitakan Tribunnews.com, pertemuan yang dilangsungkan di lantai 2 hotel tersebut dihadiri sejumlah orang dekat Novanto, seperti Ridwan Bae, Robert Kardinal dan Darul Siska.

Namun, saat disinggung soal pertemuan tersebut, baik Robert maupun Darul Siska berkelit.

Keduanya kompak meninggalkan awak media yang mencoba mencari tahu soal pertemuan itu.

"Enggak ada apa-apa. Saya hanya ketemu teman," ungkap Robert.

Sebelumnya, Ketua Steering Committee Munaslub Golkar Nurdin Halid mengatakan, terhitung sejak 7 Mei, seluruh bakal calon ketua umum terikat dengan aturan yang dibuat SC.

Sebelum tanggal tersebut, mereka masih diperkenankan untuk melakukan pertemuan terbuka dengan para pemilik suara.

Komite Etik Munaslub dapat menindaklanjuti dugaan terjadinya pelanggaran kode etik yang dilakukan bakal calon maupun tim suksesnya sejak mereka disahkan sebagai bakal calon ketua umum.

Adapun mekanisme yang dapat dilakukan yakni menunggu laporan atau dengan penelusuran langsung.

Bakal calon yang terbukti melakukan pelanggaran nantinya dapat didiskualifikasi dari pencalonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com