Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Wacanakan Rilis PP "Tax Amnesty", Ini Tanggapan Ketua DPR

Kompas.com - 28/04/2016, 06:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembahasan Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty hingga kini masih digodok di Komisi XI DPR.

Namun, Presiden Joko Widodo berwacana akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah apabila pembahasan RUU tersebut tersendat.

Apa kata Ketua DPR Ade Komarudin menanggapi rencana tersebut?

"Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, tentu mempunyai banyak opsi untuk survive," kata Ade di Kompleks Parlemen, Rabu (27/4/2016).

Ade menuturkan, digagasnya pembahasan RUU Tax Amnesty tidak terlepas dari kondisi ekonomi Indonesia yang tengah terpuruk akibat melambatnya perekonomian dunia.

Ada kekhawatiran, pemerintah tak mampu menutup defisit anggaran dalam pembahasan APBN Perubahan 2016. Sebab, saat ini pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur.

"Maka kalau terjadi kelambatan bisa dan sangat benar bisa mengeluarkan Perppu atau PP. Fokus kita saat ini bagaiman mengatasi keadaan," kata Ade.

Presiden Jokowi sebelumnya mengaku telah menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) jika Rancangan Undang-undang (RUU) Tax Amnesty atau pengampunan pajak bermasalah.

(Baca: Jokowi Siapkan PP Jika Tax Amnesty Bermasalah)

Jokowi juga merespon RUU Tax Amnesty yang rencana pembasahannya diundur oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena masa reses.

"Ya itu wilayahnya DPR, yang penting sudah ada prosesnya," ujar Jokowi.

Jokowi juga menyatakan bakal mengeluarkan PP tentang deklarasi pajak. Menurut dia, PP itu bisa digunakan tanpa ada ketergantungan tax amnesty.

"PP deklarasi pajak bisa dipakai itu tanpa ketergantungan Tax Amnesty," jelas Jokowi.

Kompas TV DPR "Kebut" RUU "Tax Amnesty"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com