Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Meninggal akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Hongkong

Kompas.com - 30/03/2016, 22:03 WIB

MAGETAN, KOMPAS.com — Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Wulandari (25), warga Desa Sawojajar, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meninggal dunia di tempatnya bekerja di Hongkong akibat kecelakaan lalu lintas.

Kerabat korban, Nur, di Magetan, mengatakan bahwa kabar kematian Wulandari diterima keluarga melalui telepon teman korban yang sama-sama bekerja di Hongkong.

"Awalnya, keluarga tidak percaya karena kabar yang kami terima berasal dari teman-temannya melalui Facebook. Namun, setelah teman kerjanya telepon dari Hongkong mengabarkan hal itu, kami memercayai dan sangat sedih," ujar Nur kepada wartawan, Rabu (30/3/2016).

Menurut dia, dalam telepon itu diberitahukan bahwa Wulandari meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Korban tertabrak bus saat melintas di sebuah wilayah di Hongkong tempat dia bekerja.

Korban sempat mendapat perawatan di rumah sakit setempat. Karena luka di kepalanya cukup parah, korban akhirnya meninggal dunia.

Nur menjelaskan, Wulandari merupakan tulang punggung keluarga. Pihak keluarga merasa sangat kehilangan atas peristiwa tersebut.

Wulandari bekerja di Hongkong selama lebih dari dua tahun. Anak ketiga dari lima bersaudara tersebut berangkat ke Hongkong melalui PT MLS di Madiun.

Hingga kini, jenazah korban belum dapat dipulangkan ke kampung halaman.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Magetan Parni Hadi mengatakan, timnya langsung mengecek ke data daftar nama TKI asal Magetan yang tercatat di dinasnya setelah mendengar informasi tersebut.

"Hasil setelah dicek, nama Wulandari tidak muncul di data yang kami miliki. Bisa jadi, yang bersangkutan TKI ilegal atau telah selesai masa kontraknya, tetapi tidak mengurus kontrak berikutnya ke agen resmi, meski masih bekerja di luar negeri," kata Parni Hadi.

Untuk itu, kata Parni, pihaknya akan menghubungi perusahaan yang kali pertama memberangkatkan korban bekerja ke luar negeri.

Selain itu, dinas terkait juga akan membantu keluarga dalam proses pemulangan jenazah ke Tanah Air dan mengurus hak-hak korban.

Pihak keluarga berharap agar jenazah anak dari Sarmin dan Potirah tersebut dapat segera dipulangkan ke kampung halaman untuk dikebumikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com