JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, perguruan tinggi merupakan sentra lembaga pendidikan yang mengawal kelangsungan pembangunan bangsa.
Dia berharap, lembaga pendidikan tinggi dapat menciptakan tokoh panutan bela negara yang tanggap atas perubahan zaman.
"Perguruan tinggi adalah sentra keunggulan sehingga mahasiswa harus jadi model bela negara," kata Ryamizard dalam Seminar Nasional Kurikulum Pertahanan dan Bela Negara Universitas Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2016).
Seminar itu mengundang perwakilan petinggi kampus dari 68 perguruan tinggi negeri, 15 perguruan tinggi swasta, dan 5 pejabat tinggi dari kementerian dan lembaga.
Ia mengatakan, tantangan global saat ini berubah menjadi ancaman bagi negara, baik fisik maupun non fisik.
Ancaman secara fisik berupa perang terbuka, menurut dia, saat ini belum terjadi. Namun, beberapa ancaman sudah terjadi di Indonesia.
Ancaman tersebut di antaranya terorisme dan radikalisme, separatisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam, pelanggaran perbatasan, penyalahgunaan narkoba dan perang cyber intelijen. (baca: Menristek: Bela Negara Bisa Cegah Peneliti Kerja di Luar Negeri)
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI I Wayan Midhio mengatakan, kondisi global telah menciptakan kompleksitas ancaman yang berimplikasi pada kondisi negara. Karena itu, diperlukan penguatan nilai-nilai bela negara.
Salah satunya melalui pendidikan kewarganegaraan di lingkungan perguruan tinggi. (baca: Unhan Siapkan Kurikulum Bela Negara untuk Perguruan Tinggi)
Dia mengatakan, seminar ini diadakan untuk menyamakan visi dari kalangan akademisi dan pejabat pemangku kepentingan tentang perspektif kurikulum pertahanan dan bela negara.
I Wayan Midhio berharap melalui seminar ini dapat memperdalam kajian pertahanan dan bela negara di perguruan tinggi.
Hal itu untuk menghasilkan kader intelektual bela negara, demi mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat dan tangguh dalam mendukung tercapainya tujuan nasional menuju cita-cita bangsa Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.