Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Minta Perguruan Tinggi Cetak Intelektual Bela Negara

Kompas.com - 29/03/2016, 17:56 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, perguruan tinggi merupakan sentra lembaga pendidikan yang mengawal kelangsungan pembangunan bangsa.

Dia berharap, lembaga pendidikan tinggi dapat menciptakan tokoh panutan bela negara yang tanggap atas perubahan zaman.

"Perguruan tinggi adalah sentra keunggulan sehingga mahasiswa harus jadi model bela negara," kata Ryamizard dalam Seminar Nasional Kurikulum Pertahanan dan Bela Negara Universitas Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2016).

Seminar itu mengundang perwakilan petinggi kampus dari 68 perguruan tinggi negeri, 15 perguruan tinggi swasta, dan 5 pejabat tinggi dari kementerian dan lembaga.

Ia mengatakan, tantangan global saat ini berubah menjadi ancaman bagi negara, baik fisik maupun non fisik. 

Ancaman secara fisik berupa perang terbuka, menurut dia, saat ini belum terjadi. Namun, beberapa ancaman sudah terjadi di Indonesia.

Ancaman tersebut di antaranya terorisme dan radikalisme, separatisme, pemberontakan bersenjata, bencana alam, pelanggaran perbatasan, penyalahgunaan narkoba dan perang cyber intelijen. (baca: Menristek: Bela Negara Bisa Cegah Peneliti Kerja di Luar Negeri)

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Pertahanan Letjen TNI I Wayan Midhio mengatakan, kondisi global telah menciptakan kompleksitas ancaman yang berimplikasi pada kondisi negara. Karena itu, diperlukan penguatan nilai-nilai bela negara.

Salah satunya melalui pendidikan kewarganegaraan di lingkungan perguruan tinggi. (baca: Unhan Siapkan Kurikulum Bela Negara untuk Perguruan Tinggi)

Dia mengatakan, seminar ini diadakan untuk menyamakan visi dari kalangan akademisi dan pejabat pemangku kepentingan tentang perspektif kurikulum pertahanan dan bela negara.

I Wayan Midhio berharap melalui seminar ini dapat memperdalam kajian pertahanan dan bela negara di perguruan tinggi.

Hal itu untuk menghasilkan kader intelektual bela negara, demi mewujudkan sistem pertahanan negara yang kuat dan tangguh dalam mendukung tercapainya tujuan nasional menuju cita-cita bangsa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com