Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: Bela Negara Bisa Cegah Peneliti Kerja di Luar Negeri

Kompas.com - 29/03/2016, 16:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, program bela negara perlu diterapkan di lingkungan perguruan tinggi guna mencegah para lulusan terbaik, peneliti, dan juga ilmuwan universitas menjadi diaspora atau pergi bekerja di luar negeri.

"Peneliti di Indonesia yang pintar-pintar malah diaspora, ke luar negeri. Mereka membangun luar negeri menjadi lebih baik, ini perlu dipertanyakan," kata Nasir dalam seminar bertajuk "Implementasi Revolusi Mental melalui Pemahaman Nilai-Nilai Bela Negara di Perguruan Tinggi untuk Mewujudkan Kader Intelektual Bela Negara" di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (29/3/2016), seperti dikutip Antara.

Nasir menilai, rendahnya cinta Tanah Air masih menjadi permasalahan bangsa saat ini. Ia berpendapat bahwa seharusnya peneliti Indonesia yang bekerja di luar negeri kembali ke Tanah Air untuk membangun negerinya sendiri.

"Bela negara tidak selalu berbentuk fisik, tapi bagaimana mereka menjadi mahasiswa yang baik, harus berkualitas menghadapi tantangan global untuk kepentingan negara," ujar Nasir.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembangunan karakter merupakan hal terpenting yang menjadi tujuan adanya kurikulum bela negara di perguruan tinggi.

Menurut dia, mahasiswa harus memiliki karakter kepemimpinan di samping pengetahuan intelek dan juga pengambilan keputusan. (baca: Unhan Siapkan Kurikulum Bela Negara untuk Perguruan Tinggi)

Hal yang diperlukan, kata Ryamizard, ialah untuk mengangkat kebanggaan dan semangat kebangsaannya dengan berbagai cara.

"Bagaimana membuat mahasiswa bangga kemudian mencintai negaranya. Bagaimana bisa cinta kalau tidak bangga, bagaimana bisa bangga kalau tidak mengerti, ngerti pun tidak. Maka itu harus diberikan pemahaman mengenai perjuangan bangsa-bangsanya," tutur Ryamizard.

Ia mengusulkan, agar kurikulum bela negara tidak hanya diberikan pada perguruan tinggi, tetapi juga sejak sekolah dasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com