Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Penyebab Harga Pangan Naik?

Kompas.com - 10/03/2016, 20:41 WIB

Sejak awal  2015 hingga awal 2016 ini peningkatan harga pangan tergolong tinggi justru di tengah inflasi yang cukup rendah (3,35 persen) serta merosotnya harga komoditas di dunia termasuk komoditas pangan.

Rata-rata harga beras medium nasional tercatat naik 13,2 persen atau hampir empat kali inflasi, telur ayam ras 9,5 persen, daging sapi 6,1 persen, dan  ayam pedaging 3,0 persen. Rata-rata kenaikan harga pangan justru lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 di mana inflasi tercatat sebesar 8,36 persen.

Kenaikan harga pangan ternyata tidak diikuti oleh peningkatan kesejahteraan petani kecil. Dalam enam bulan awal pemerintahan tercatat 570.000 petani jatuh miskin.

Harga gabah di tingkat usaha tani di musim panen Februari-Maret 2015 di banyak tempat tercatat hanya Rp 3.100 hingga Rp 3.300,  jauh lebih rendah dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp 3.700 per kilogram.

Apa yang menyebabkan harga pangan naik? Ikuti artikel Kompas Jumat esok (11/3/2016) berjudul “Kartel Pangan” yang ditulis Dwi Andreas Santosa. Ada dugaan penyebab meroketnya harga pangan dan merosotnya tingkat kesejahteraan petani, adalah akibat permainan kartel.

Hal yang tak kalah menarik adalah soal harga minyak. Dalam artikel berjudul “Prospek Harga Minyak”, Pri Agung Rakhmanto menulis, ada pandangan yang mengatakan bahwa harga minyak tak bisa diprediksi. Karenanya tak perlu bersusah payah melakukan kajian dan analisis terhadapnya.

Ada pula yang mengatakan karena harga minyak tak lebih dari sekadar siklus, sehingga kalau pun sekarang turun, tinggal ditunggu saja saat kenaikannya.

Namun, untuk tingkat pemerintahan suatu negara, tidak selayaknya para pengambil kebijakan dan penyelenggara pemerintahan pasif dalam melihat fenomena pergerakan harga minyak.

Kejelian dan ketepatan dalam membaca arah pergerakan harga minyak akan sangat membantu di dalam merumuskan kebijakan maupun  dalam memutuskan langkah apa yang perlu dilakukan. Termasuk di dalam menyiapkan langkah antisipasi seandainya prediksi yang dilakukan tidak cukup tepat.

Dalam konteks pergerakan harga minyak tahun 2016, pemerintah dan DPR sebenarnya memiliki peluang untuk dapat mengambil kebijakan yang lebih progresif dan dapat memberikan manfaat lebih bagi perekonomian.

Sementara itu, Syafaatun Almirzanah dalam tulisan berjudul “Transplantasi Organ” menyatakan, transplantasi organ merupakan salah satu cerita sukses di dunia kedokteran. Lima puluh tahun  lalu, kegagalan organ vital  berarti  penderitaan luar biasa, bahkan kematian bagi pasien.

Dengan kemajuan transplantasi organ secara klinis,   harapan akan adanya kesempatan kedua untuk hidup bagi ribuan pasien muncul. Transplantasi jadi pilihan terapi pasien  gagal organ.

Transplantasi dimulai  pada awal  1950-an oleh Joseph Murray dan almarhum  David Hume. Kasus kegagalan organ vital yang kian meningkat dan suplai yang tak mencukupi  memenuhi kebutuhan itu, khususnya dari cadaver (jenazah yang dapat digunakan dokter dan ilmuwan untuk telaah anatomi, identifikasi penyakit, dll), telah menciptakan  gap yang tinggi antara suplai dan kebutuhan organ.

Akibatnya, ada antrean pasien yang panjang dan lama  menunggu donor sehingga  meningkatkan angka kematian.

Baca lebih lengkap ulasan mereka di opini di harian Kompas edisi Jumat (11/03/2016). Bagi yang belum berlangganan, silakan kunjungi http://kiosk.kompas.com. Harian Kompas juga bisa diakses via e-paper di http://epaper.kompas.com. Selain itu, bisa dinikmati versi webnya di http://print.kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com