PEKANBARU, KOMPAS.com - Penanganan aksi terorisme dan sikap radikalisme yang semakin marak terjadi, tidak bisa dilepaskan dari usaha kepala daerah untuk menanamkan budaya toleransi.
Saat bertemu jajaran pemerintah daerah Riau dan aparat TNI-Polri, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa kepala daerah harus bisa menjadi pengayom masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan agama.
Ia meminta, kepada seluruh kepala daerah untuk menyebarkan nilai-nilai agama yang penuh damai dan tidak mengaitkan aksi terorisme dengan agama tertentu. (baca: Istana: Polri Sudah Kenali Penyebar Ideologi ISIS yang Ceramah di Jakarta)
"Islam itu bukan ISIS. Islam itu penuh damai. Saya minta kepada kepala daerah untuk menanamkan nilai-nilai agama sebagai pengayoman. Tidak seperti ISIS dengan kekerasan," ujar Luhutdi Pekanbaru, Rabu (2/3/2016).
Luhut menegaskan, dalam menanggulangi terorisme, Indonesia tidak akan menggunakan kekerasan dan bergabung dengan aliansi militer.
Pemerintah akan menggunakan pendekatan budaya dan agama untuk meredam penyebaran ideologi radikal. (baca: Indonesia Tolak Ajakan Arab Saudi Gabung ke Aliansi Militer Lawan ISIS)
"Saya tidak mau Indonesia seperti Suriah," kata Luhut.
Menurut Luhut, saat ini pemerintah sudah memperbaiki sistem di dalam penjara. Teroris dengan ideologi yang kuat dipisahkan dengan tahanan lain sehingga tidak bisa melakukan komunikasi untuk menyebarkan paham radikal yang dia anut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.