Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Target Utama Polisi, Mengapa Santoso Sulit Ditangkap?

Kompas.com - 01/03/2016, 20:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski pernah menjadi petinggi Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abbas tidak mengenal dekat Santoso alias Abu Wardah, yang menjadi incaran polisi selama bertahun-tahun.

Ia hanya mengetahui sebatas nama saja. Namun, Nasir yang kini sudah bertobat itu mengakui kelihaian Santoso. Kelihaiannya itu yang membuat Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri tak bisa menangkap dia.

"Kenapa Santoso sulit ditangkap? Karena dia mengenali wilayah itu (pegunungan di Poso)," ujar Nasir ketika berbincang santai dengan Kompas.com di Maarif Institute, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2016).

(Baca: Terduga Teroris Jaringan Santoso Digrebek Saat Kunjungi Orangtuanya)

Pegunungan di Poso layaknya hutan tropis pada umumnya, ditumbuhi pohon yang tidak terlalu tinggi serta dipenuhi semak belukar. Santoso, kata Nasir, mengenal betul tempat itu.

"Dia pasti tahu spot-spot yang bisa memantau jalur dari jarak jauh sehingga dia mengetahui jalur-jalur yang digunakan polisi atau TNI," ujar Nasir.

Akibatnya, sering terjadi tim aparat dihadang dan ditembaki. Jika sudah demikian, menurut Nasir, aparat mementingkan keselamatan personel ketimbang melanjutkan operasi itu.

"Itulah yang selama ini terjadi. Pertimbangannya, jangan sampai ada korban banyak. Tetapi, ya bukan karena takut," ujar Nasir.

Aparat tidak gagal

Meski demikian, Nasir menolak jika aparat disebut gagal. Memutuskan jalur logistik, memutuskan jalur finansial, dan menangkap satu per satu anak buah Santoso, sebut Nasir, juga harus disebut keberhasilan.

(Baca: Operasi Tinombala Targetkan Tangkap Santoso dalam Waktu 60 Hari)

"Lamanya penangkapan ini bukan berarti lemahnya aparat. Lama ini adalah bagian dari proses," ujar dia.

"Apakah sukses indikatornya hanya Santoso dipegang? Tidak. Ditangkapnya satu per satu, diputus finansial dan logistik, itu juga bagian dari sukses. Intinya membuat Santoso semakin lemah, ini juga keberhasilan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com