Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: 1,5 Tahun Saya di Pemerintahan, Hal Paling Fatal adalah Koordinasi

Kompas.com - 24/02/2016, 10:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kelemahan yang paling terasa selama berada di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah persoalan koordinasi.

"Selama satu setengah tahun saya berada di pemerintahan, hal yang paling fatal adalah soal koordinasi," ujar Luhut dalam acara Rapat Koordinasi Nasional BNPB dan BPBD di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Padahal, koordinasi sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan dengan cepat dan tepat.

Contoh paling konkret adalah ketika menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan pada akhir 2015. (Baca: Jokowi Perintahkan Kapolda dan Pangdam yang Lalai Cegah Kebakaran Hutan Dicopot)

Meski demikian, Luhut menampik koordinasi dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan tahun lalu buruk.

"Soal kebakaran hutan, Laksamana Willem sudah koordinasi dengan baik. Oleh karena itu, saya tekankan persiapan itu paling penting daripada ketika kita sudah telanjur berada di tengah-tengah masalah," ujar Luhut.

Kerja penanggulangan bencana, menurut Luhut, sangat vital sebab berkaitan dengan stabilitas ekonomi nasional. (Baca: Kepala Daerah Yakin Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Akan Jauh Berkurang)

Luhut mencontohkan, bencana kebakaran hutan dan lahan tahun lalu, menurut para pakar ekonomi, mengoreksi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2 persen.

"Mereka menghitung karena ada lapangan terbang berhenti, orang enggak bisa bekerja, orang harusnya mau investasi, tetapi enggak jadi, dan sebagainya," ujar Luhut.

"Tetapi, bencana dan proses penanganannya pada tahun 2015 patut menjadi referensi pada 2016. Sudah bagus," kata dia.

Hadir dalam acara itu antara lain Kepala BNPB Laksamana Muda Willem Rampangilei, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menkes Nila Moeloek. Hadir pula kepala BPBD se-Indonesia beserta stafnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com