Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendirian Kantor OPM di Wamena, Contoh Lain Intelijen Kecolongan

Kompas.com - 16/02/2016, 21:08 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan aparat keamanan di Papua dinilai telah kecolongan. Sebab, Organisasi Papua Merdeka berhasil meresmikan pendirian kantor United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pada Senin (15/2/2016) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

"Semestinya, tidak boleh ada peresmian kantor gerakan yang meminta kemerdekaan dan ada di Tanah Air kita," kata anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya di Kompleks Parlemen, Selasa (16/2/2016).

Tak hanya aparat keamanan, ia menilai Badan Intelijen Negara (BIN) juga telah gagal mendeteksi adanya upaya pendirian kantor perwakilan tersebut. Padahal, segala bentuk pergerakan untuk memisahkan diri dari NKRI seharusnya dapat dicegah.

Tantowi mengatakan, jika pendirian kantor perwakilan itu berada di luar negeri mungkin tidak menjadi persoalan. Sebab, tidak ada yang bisa mengontrol pergerakan organisasi itu di luar negeri.

"Jadi bisa kita lihat Kabinda (Papua) yang tidak secara seksama melihat hal itu. Itu kan jelas, agendanya ingin memisahkan diri dari NKRI, logikanya bagaimana?" tegas Tantowi.

Sementara itu, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo membantah adanya peresmian kantor ULMWP di Wamena. Teguh mengatakan, pihaknya memang mendapat informasi adanya pertemuan warga. Namun, kegiatan itu terlaksana di kantor Dewan Adat Papua Kabupaten Jayawijaya.

(Baca: Kodam Cenderawasih Bantah Ada Peresmian Kantor OPM di Wamena)

"Di gedung itu hanya berkapasitas hingga 200 orang, sementara OPM mengklaim 5.000 orang yang menghadiri kegiatan peresmian ULMWP," kata Teguh.

OPM mengklaim bahwa kegiatan itu dihadiri oleh 5.000-an orang. Peresmian kantor ULMWP ini dilakukan secara tertutup. Kehadiran lembaga ini bersama perkumpulan negara-negara di kawasan Melanesia berperan untuk mendorong referendum Papua ke Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurut Teguh, kemungkinan besar pertemuan itu terlaksana secara tertutup sehingga tak diketahui aparat keamanan.

"Berdasarkan informasi intelijen, tak ada pengerahan massa sebanyak ribuan orang. Selain tak ada bukti foto yang menunjukkan adanya kegiatan peresmian tersebut," kata Teguh.

Sementara itu, salah seorang aktivis Pentius Lantipo mengungkapkan, kegiatan peresmian kantor ULWP berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIT di kantor Dewan Adat Papua.

"Kegiatan ini diawali acara bakar dan ibadah pemberkatan kantor ULWP tepat pukul 13.00 WIT. Saya juga merasa heran kegiatan ini sama sekali tak diketahui pihak kepolisian," kata Pentius.

Total sudah terdapat tiga kantor ULWP. Dua kantor lainnya tersebar di negara Vanuatu dan Kepulauan Solomon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com