Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layak Dapat Amnesti, Kelompok Din Minimi Dianggap Beda dari GAM dan OPM

Kompas.com - 15/02/2016, 19:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menilai kelompok Din Minimi layak mendapatkan amnesti. Sebab, dilihat dari garis perjuangannya, kelompok tersebut dianggap berbeda dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Permohonan amnesti tersebut disampaikan Din pada 19 Desember 2015 lalu, usai bernegosiasi dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.

Jaksa Agung M Prasetyo menegaskan, mekanisme pemberian amnesti, grasi, dan abolisi telah diatur di dalam UUD 1945.

"Kelompok Din Minimi kita selesaikan dengan soft power. Tidak sama dengan separatis GAM, makanya ini amnesti diberikan," kata Prasetyo saat rapat gabungan dengan Komisi I dan III di Kompleks Parlemen, Senin (15/2/2016).

(Baca: Din Minimi: Saya Optimis Menerima Amnesti dari Presiden )

Menurut dia, amnesti relatif lebih cepat diberikan daripada abolisi. Sebab, abolisi harus melalui proses hukum terlebih dahulu. Sedangkan, amnesti yang hendak diberikan pemerintah cukup meminta pertimbangan dari DPR.

Prasetyo menambahkan, opsi amnesti sebelumnya juga pernah ditawarkan pemerintah kepada OPM. Namun, kelompok separatis itu menolak tawaran yang diberikan.

"Begitu juga mereka yang sudah dihukum mereka menolak grasi. Pemahaman mereka ketika mereka ajukan grasi mereka mengakui adanya Republik Indonesia," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengatakan, Din bersedia menyerahkan diri kepada pemerintah dengan sejumlah syarat yang diajukan.

(Baca: Sutiyoso: Amnesti Din Minimi Keputusan Presiden, Jangan Diperdebatkan)

Syarat tersebut, menurut dia, merupakan salah satu bentuk protes yang kerap kali diperjuangkan kelompok tersebut kepada aparat pemda setempat yang diisi mantan kombatan GAM.

"Tuntutannya misalnya seperti perhatian terhadap janda, yatim, pendidikan dan kesehatan yang nggak dipenuhi. Ketika mereka mau kembali makanya mereka minta ampunan dan tuntutannya dikabulkan," papar Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com